Suara.com - Pelemahan nilai rupiah berdampak negatif terhadap barang-barang impor, seperti telepon seluler. Hal ini membuat para pedagang ponsel terpaksa menaikkan harga sebesar 15 persen sampai 20 persen untuk menutupi modal mendatangkan barang dari luar negeri.
“Kan rupiah melemah, otomatis mau nggak mau kita naikin harga mbak. Kenaikannya sekitar 15-20 persen, ya sekitar Rp50 ribuanlah. Kalau nggak kita bakalan rugi,” kata Rahma kepada Suara.com di Mal Roxy Mas, Jakarta Barat, Rabu (26/8/2015).
Ia menyebutkan merek ponsel Samsung yang harganya naik sekitar Rp150 ribu per unit.
“Kalau yang naiknya gede itu kayak Samsung, Iphone yang menengah ke atas pokoknya. Karena kan impornya jauh, biayanya juga semakin besar untuk mendatangkan barangnya,” katanya.
Kenaikan harga barang, kata Rahma, otomatis berdampak pada penurunan minat konsumen.
Tapi, Rahma mengaku sudah menyiapkan strategi menghadapi persoalan ini, di antaranya menawarkan harga promosi kepada calon konsumen.
“Kan biasanya banyak yang ketika nanya harga, tahunya harganya mahal terus ngeluh ;kok segini sih mbak, harganya biasanya nggak segini.' Nah biar mereka nggak ngerasa rugi, kita tawarin berbagai promosi, seperti pemasangan aplikasi gratis atau beli handphone dapat sarungnya atau hadiah lainnya, biar mereka nggak kabur mbak. Kalau nggak muter otak kayak gini mana laku nanti,” kata Rahma.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Revisi UU P2SK Dinilai Beri Perlindungan bagi Nasabah Kripto
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals