Suara.com - Mantan Menteri Keuangan era Soeharto, Fuad Bawazier, mengatakan permasalahan lambannya proses dwelling time atau waktu bongkar muat di pelabuhan peti kemas tidak hanya terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, melainkan di pelabuhan-pelabuhan lain, baik skala besar maupun kecil.
"Ini saya pikir nggak hanya terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok saja, pelabuhan teluk Bayur, Pelabuhan Tanjung perak ini juga ada. Jangan selalu fokus ke Tanjung Priok, harus periksa pelabuhan lain," kata Fuad dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2015).
Ia mencontohkan di Teluk Bayur. Ketika kapal-kapal pembawa barang impor harus menunggu dan parkir di dermaga hingga berhari-hari akibat proses dwelling time yang lamban. Hal ini membuat eksportir mengeluh lantaran harus merogoh kocek hingga 100 ribu dolar AS hanya untuk membayar parkir di dermaga.
"Ini kan sangat tidak masuk akal. Kalau saya lihat sudah banyak sekali mafia disana yang bermain sejak lama. Mulai dari yang berdasi berjas, berbintang yang tidak pernah dibenahi," katanya.
Oleh sebab itu, dia meminta pemerintah dan kepolisian untuk meningkatkan dan pengetatan pengawasan seluruh pelabuhan dalam proses dwelling time.
"Jadi harus dilakukan pengecekan di semua pelabuhan. Jangan hanya terfokus di Tanjung Priok saja. Kalau ini bisa diatasi dampak positif yang sangat besar dapat kita rasakan. Kayak harga-harga jadi lebih murah dan harga-harga Indonesia menjadi lebih kompetitif. Kalau misalnya waktunya cepetkan juga bisa mengurangi kemacetan di pelabuhan sekitar 10 persen," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Irjen Kementan Kawal Distribusi Bantuan Langsung dari Aceh: Kementan Perkuat Pengawasan
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik