Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta kepada pemerintah tambahan anggaran sebesar Rp15,8 triliun atau naik 58 persen dari anggaran 2015 sekitar Rp10,5 triliun dana Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (R-APBN) 2016.
Susi menjelaskan, permintaan kenaikan anggaran tersebut bukan tanpa sebab. Sebab Presiden Joko Widodo sudah menetapkan bahwa kelautan dan perikanan menjadi sektor yang difokuskan oleh pemerintah. Oleh sebab itu dibutuhkan anggaran yang memadai untuk mensejahterakan nelayan dan pembangunan infrastruktur.
"Jadi kenaikan anggaran itu untuk pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik lagi. Kalau misalnya anggaran tersebut disetujui oleh pemerintah, maka saya minta SDM di KKP juga harus turut berkembang dan mampu membuat para stakeholder seperti nelayan dan penambak menjadi sejahtera," kata Susi saat melantik pejabat eselon I di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2015).
Susi pun berharap dengan meningatnya anggaran Kementerian yang dipimpinnya tersebut dapat terus mensejahterakan para nelayan dan akan menggunakan dana anggaran tersebut untuk pembangunan proyek yang lebih akuntabel.
"Pokonya kita yang pasti membudayakan nelayan dan stakeholder kami dong. Sama pembangunan infrastruktur dan kapal untuk nelayan kita," katanya.
Susi pun meminta kepada pejabat-pejabat yang baru dilantik untuk bekerja secara lebih nyata, konkret dan terus meningkatkan daya kreativitasnya.
"Pokoknya saya akan terus melakukan evaluasi pegawai di KKP, kalau memang tidak sesuai penilaiaan ya akan kita geser. Pokoknya kerjanya harus lebih konkret, jangan ada kata bersayap. Kalau beli kapal ya bilang beli, jangan yang mengandai-ngandai atau baru akan," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru