Suara.com - Di masa era orde baru, pemerintah membentuk bank-bank 'khusus' untuk berfokus menjalani fungsi pembiayaan. Mulai dari usaha kecil sampai kegiatan ekspor impor.
Di antara bank-bank itu adalah Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) yang membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.
Selain itu Bank Dagang Negara untuk membiayai sektor industri dan pertambangan. Selain itu, Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) untuk membiayai kegiatan ekspor dan impor. Semua disatukan dengan menjadi Bank Mandiri saat ini karena jatuh saat krisis 1998.
Satu bank lagi yang masih eksis sampai saat ini adalah Bank Rakyat Indonesia yang dikhususkan untuk memberikan kredit kepada usaha kecil menengah. Bank itu juga dikhususkan untuk nasabah tingkat kecamatan.
"Dulu cara pemerintah membuat bank itu sudah jelas," kata Pakar Perbankan, Iwan Nataliputra di Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Namun menurut Iwan saat ini kondisi perbankan di Indonesia tidak fokus ke satu sektor tertentu. Kebanyakan bisnis bank semua serupa, mulai dari pemberian kredit perumahan sampai pinjaman untuk kegiatan usaha.
"Yang sekarang agak unik itu BTN. Jelas fokusnya hanya ke KPR. Makanya sekarang ini sudah nggak jelas. Kita kehilangan visi intinya," jelas dia.
Dampak paling terasa karena sudah tidak adanya bank-bank itu adalah tidak adanya sumber pembiayaan pembangunan infrastruktur. Makanya, Pemerintahan Joko Widodo berencana membuat bank infrastruktur lewat PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Perusahaan itu nantinya akan fokus memberikan pinjaman untuk membangun infrastruktur di Indonesia.
Dahulu peran itu 'dimainkan' Bapindo. "Bapindo, itu support untuk infrastruktur jangka panjang. Jadi nggak untuk yang jangka pendek. Jenis bank yang orientasinya jelas," papar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah
-
Kementerian ESDM Tata Kelola Sumur Rakyat, Warga Bisa Menambang Tanpa Takut