Suara.com - Kemarin, Rabu (7/10/2015), Presiden Joko Widodo mengumumkan paket kebijakan ekonomi jilid III. Salah satu paketnya menurunkan harga bahan bakar minyak jenis solar dan avtur.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menjelaskan alasan pemerintah menurunkan BBM jenis solar lantaran sektor industri di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi program prioritas.
"Kita ini menyasar industri yang punya multiplier effect. Jadi kan kalau solar di pakai untuk industri dan avtur digunakan untuk transportasi. Makanya kita menyasar dua kebijakan itu," kata Sudirman, Kamis (7/10/2015).
Pemerintah menurunkan harga solar sebesar Rp200 per liter, menjadi Rp6.700 per liter dari sebelumnya Rp6.900. Sedangkan untuk avtur, untuk penerbangan luar negeri harga avtur mengalami penurunan 10 dolar AS dan untuk domestik mengalami penurunan sekitar satu persen.
Meski solar dan avtur mengalami penurunan, premium harganya tetap. Sudirman mengatakan, saat ini berdasarkan hasil hitung-hitungan harga, masih terlalu tinggi. Jika dipaksakan, nanti PT. Pertamina (Persero) akan menanggung kerugian besar dan menjadi beban baru.
"Kalau harga premium memang belum bisa diturunkan karena hitung-hitungannya itu masih mahal. Jangan tambah beban Pertamina dulu. Biarkan harga keekonomian premium ini diterima dulu oleh masyarakat," katanya.
Ia berharap dengan adanya paket kebijakan ekonomi jilid III bisa menjadi stimulus perekonomian Indonesia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Pembeli Kripto Makin Aman, DPR Revisi UU P2SK Fokus ke Perlindungan Nasabah
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan