Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (23/10/2015) sore, bergerak menguat sebesar 32 poin menjadi Rp13.608 dibandingkan posisi sebelumnya sebesar Rp13.640 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa nilai tukar rupiah mengalami penguatan setelah investor asing meningkatkan kepemilikan saham dan obligasi di dalam negeri.
"Ada arus masuk modal yang memberikan dukungan bagi rupiah di tengah asumsi kenaikan suku bunga acuan AS yang belum pasti," katanya.
Ia menambahkan, paket-paket kebijakan pemerintah yang telah dikeluarkan juga direspon positif oleh pelaku pasar uang, sehingga membuat kinerja mata uang rupiah menjadi salah satu yang terbaik di kawasan Asia.
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa adanya harapan dari kebijakan bank sentral Eropa (ECB) yang akan lebih aktif lagi mendorong perekonomiannya juga berdampak positif bagi mata uang di kawasan Asia.
"Presiden ECB Mario Draghi menegaskan kemungkinan mengambil opsi pemangkasan suku bunga lebih lanjut untuk menstimulasi ekonomi negara di kawasan Euro. ECB memberikan sinyal akan memperluas program 'quantitative easing' (QE) untuk meredam kejatuhan inflasi," katanya.
Sementara itu, lanjut dia, setelah Tiongkok melakukan devaluasi mata uangnya, kemungkinan akan memangkas suku bunga lebih besar lagi guna mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
"Diharapkan kebijakan-kebijakan negara itu dapat memperbaiki perekonomian global, sehingga turut mendorong perekonomian Indonesia," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Jumat (23/10/2015) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.491 dibandingkan hari sebelumnya (22/10/2015) Rp13.640 per dolar AS. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
Bahllil Beberkan Alasan Pemerintah Tunjuk Pertamina Jadi Importir Tunggal BBM
-
Analis: Harga Emas Menuju USD4.000, Trader Perlu Cermati Peluang
-
OJK Catat Likuiditas Bank 'Banjir' Usai Guyuran Dana Rp200 Triliun dari Menkeu
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Harga Emas Antam Pecah Rekor Lagi Tembus Lebih dari Rp2,1 Juta, Ini Penyebabnya
-
Stok Bensin di SPBU Shell dan BP Banyak Kosong, Menteri Bahlil Sarankan Swasta Beli ke Pertamina
-
Jadi Sekjen Kementerian ESDM, Bahlil Beri Tugas Ahmad Erani Yustika Percepat Hilirasi Energi
-
Mekaarprenuer PNM Tingkatkan Produksi Usaha & Dukung Kemandirian Ekonomi Perempuan
-
IHSG Dekati 8.000, Melawan Pelemahan Bursa Asia Jelang Putusan Suku Bunga The Fed
-
Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten dalam The 16th IICD CG Award 2025