Suara.com - Pengamat ekonomi Universitas Kristen Artha Wacana Kupang Dr James Adam menilai Program Tol Laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, dalam setahun pemerintahannya belum ada kejelasan alias mangkrak.
"Saya melihatnya tidak berjalan sama sekali. Padahal ini merupakan program unggulan yang direncanakannya saat kampanye waktu itu," katanya kepada Antara di Kupang, Selasa (27/10/2015).
James mengatakan Program Tol Laut itu merupakan konsep yang sangat bagus yang menjadi rencana dari Jokowi sendiri dalam menyukseskan Indonesia Negara Maritim. Namun dalam perjalanan, apa yang direncanakan tersebut belum berjalan maksimal.
Menurut James, dalam praktiknya tidak segampang seperti membalikkan telapak tangan, karena memang untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah harus bekerja sama dengan pihak swasta dalam hal perhubungan laut. "Kalau hanya berharap dari Pelni saja tidak akan cukup. Pemerintah juga perlu meminta bantuan dari pihak swasta, namun kendalanya saat ini bagaimana dengan operasi 'costnya' apakah pemerintah bisa membiayai operasi 'costnya' pihak swasta, itu yang perlu dipertimbangkan," tutur James.
James menambahkan mandeknya Program Tol Laut Hal disebabkan masih adanya ego sektoral yang dimiliki oleh setiap kementerian di Indonesia. Menurutnya, hampir semua kementerian memiliki keterkaitan dalam hal menyukseskan Program Tol Laut itu, baik itu Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan serta beberapa kementerian yang memiliki keterkaitan dalam menyukseskan program tersebut
"Selama ini masih ada sikap egosentris dari setiap kementerian dalam melaksanakan tugas mereka. Saya rasa setahun kepemimpinan Pak Jokowi hal ini yang harus diperhatikan terlebih dahulu. Sikap seperti ini yang dapat mengakibatkan semua program Jokowi tidak berjalan," kata James. (ANTARA)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu