Suara.com - Di tengah meningkatnya persaingan bisnis properti di Semarang, Jawa Tengah, PT PP Properti Tbk sebagai anak perusahaan BUMN terkemuka melakukan terobosan kreatif dengan memperkenalkan istilah baru “Avartment” untuk produk baru perseroan.
Galih Saksono, Direktur Operasi PP Properti Tbk, menjelaskan pilihan kata “Avartment” bagi para konsumen merupakan inovasi strategis yang diambil perseroan untuk tetap unggul dalam kompetisi bisnis properti, khususnya di Semarang.
“Kami menyadari banyak pebisnis properti yang ikut meramaikan pasar properti khususnya di Semarang Barat. Tetapi, kami tak menjadikan hal tersebut sebagai sebuah persaingan, melainkan sebagai partner yang saling melengkapi,” ujar Galih dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Senin (2/11/2015).
Menurutnya, ada banyak cara yang dilakukan pengembang properti untuk menang dalam kompetisi. Brand positioning dan brand differentiation menjadi salah satu yang sangat penting dalam membangun merek.
“Avartment adalah kosa kata baru yang kami perkenalkan sebagai konsep paduan antara apartemen hotel dan resort,” paparnya saat memperkenalkan Amartha View Avartment, apartemen teranyar milik PP Properti, di sela acara Bincang Properti dihadapan wartawan di Marketing Gallery Payon Amartha, Ngaliyan, Semarang Barat, Minggu (1/11/2015).
Amartha View Avartment merupakan salah satu proyek terbaru perseroan di Semarang Barat. Konsep hunian yang menelan investasi sekitar Rp 360 miliar untuk 2 Tower. Lokasi apartemen ini berada kawasan Payon Amartha yang saat ini sukses memasarkan rumah tapak yakni Amartha Residence dan Amartha Regency.
Ke depan, paparnya, brand Payon Amartha berencana mengembangkan Amartha Mansion (Club House) dan Amartha Arcade berupa supermarket.
Siswady Djamaluddin, Project Manager Payon Amartha, mengatakan Amartha View Avartment dibangun di atas lahan sekitar 8.800 m2. Perseroan akan membangun dua menara dengan kapasitas total sekitar 1.589 unit dengan rincian 789 unit di Menara 1 dan 800 unit di Menara 2. Dia menjelaskan peluncuran apartemen tersebut menargetkan pendapatan sekitar Rp 550 miliar untuk kedua menara tesebut.
Amartha View Avartment akan dijual mulai dari harga sekitar Rp 10 jutaan per meter persegi dengan tipe 1 bedroom tipe 22m2 SGA, 1 bedroom tipe 24m2 SGA, 2 bedroom tipe 36m2 SGA, dan 2 bedroom tipe 44m2 SGA.
Apartemen yang dibanderol mulai Rp 200 jutaan hingga Rp 500 jutaan ini akan memanjakan penghuninya dengan beragam fasilitas seperti retail stores, hotel service, gym, jogging track, playground, infinity pool, water fall, garden, barbecue area, dan sistem keamanan yang terjamin.
“Kami memberikan empat pemandangan yang dapat dinikmati dari Avartment, yaitu view mountain, view city, view sunset/green hill dan view ocean/airport. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen,” imbuh Siswady.
Pihaknya optimistis proyek baru ini akan mendapat respons positif dari pasar, mengingat kebutuhan hunian di kawasan Ngaliyan sangat tinggi. Apalagi produk yang dihasilkan PP Properti menjadi salah satu incaran konsumen maupun juga investor.
“Sejauh ini, PP Properti sendiri sejak 1996 telah membangun kawasan pemukiman Permata Puri di kawasan perbukitan Ngaliyan, Semarang Barat. Luas area kawasan tersebut mencapai 60 hektare dan telah terbangun kurang lebih 2.200 unit rumah,” tambah Galih.
Payon Amartha merupakan salah satu dari beberapa mega proyek yang tengah dikerjakan PP Properti. Anak usaha PT PP (Persero) Tbk. ini tengah gencar mengembangkan Grand Kamala Lagoon di Bekasi, Pavilion Permata, Grand Sungkono Lagoon, Grand Dharmahusada Lagoon di Surabaya, The Ayoma di Serpong, Tangerang Selatan, dan apartemen Gunung Putri Square di Bogor
Berita Terkait
-
Tren Kota Mandiri Menguat, Bisnis Properti Dianggap Masih Stabil
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
5 Aplikasi Pertanahan Digital BPN untuk Urus Surat Tanah Sampai Cek Harga Properti
-
SMRA Guyur Dana ke Dua Anak Usaha Senilai Rp 972,31 Miliar
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
BRI Umumkan Dividen Interim 2025 Rp137 per Saham, Didukung Laba Rp41,2 Triliun
-
Pengusaha Masih Males Ambil Utang ke Bank, Dana Kredit Nganggur Capai Rp2.500 Triliun
-
Efek Banjir Sumatra, Kemenkeu Permudah Cairkan Dana Transfer ke Daerah Terdampak Bencana
-
Kemenkeu Salurkan Dana Rp 4 Miliar ke Korban Banjir Sumatra
-
Ikuti Jejak Rupiah, IHSG Meloyo Hari ini Balik ke Level 8.600
-
Harap Bersabar, Pemerintah Umumkan UMP 2026 Paling Lambat 24 Desember
-
Purbaya Akui Ada Kementerian Lelet Serap Anggaran, Dana Dikembalikan Tembus Rp 4,5 T
-
Energi Terbarukan Mulai Masuk Sektor Tambang dan Perkebunan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya