Bisnis / Properti
Kamis, 06 November 2025 | 10:30 WIB
Ilustrasi properti perumahan. [Unsplash]
Baca 10 detik
  • Harga properti residensial di pasar primer triwulan III 2025 tumbuh terbatas sebesar 0,84 persen (yoy).

  • Penjualan properti masih terkontraksi 1,29 persen (yoy), meski membaik dibanding triwulan sebelumnya.

  • Mayoritas pendanaan berasal dari dana internal pengembang (77,67%) dan pembelian rumah didominasi melalui KPR (74,4%)

Suara.com - Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer pada triwulan III 2025 tumbuh terbatas.

Direktur Eksekutif Komunikasi BI Ramdan Denny mengatakan, hal tecermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan III 2025 yang tumbuh sebesar 0,84 persen (yoy).

Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan II 2025 sebesar 0,90 persen( yoy).

"Sejalan dengan perkembangan harga, penjualan unit properti residensial tipe menengah dan besar juga masih belum kuat di tengah positifnya penjualan properti residensial tipe kecil," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (6/11/2025).

Secara keseluruhan, penjualan unit properti residensial di pasar primer tercatat mengalami kontraksi sebesar 1,29 persen (yoy), membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencatatkan kontraksi 3,80 persen (yoy).

Di sisi pembiayaan, survei menunjukkan bahwa sumber utama pendanaan untuk pembangunan properti residensial masih berasal dari dana internal pengembang, dengan pangsa mencapai 77,67 persen.

Ilustrasi Bank Indonesia. [Suara.com]

Sedangkan sisi konsumen, mayoritas pembelian rumah di pasar primer dilakukan melalui skema pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Adapun dengan pangsa sebesar 74,41 persen dari total pembiayaan Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer pada triwulan III 2025 tumbuh terbatas.

Hal ini tecermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan III 2025 yang tumbuh sebesar 0,84 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan II 2025 sebesar 0,90 persen (yoy).

Baca Juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, BI: Konsumsi Rumah Tangga Makin Bergairah

Sejalan dengan perkembangan harga, penjualan unit properti residensial tipe menengah dan besar juga masih belum kuat di tengah positifnya penjualan properti residensial tipe kecil.

Secara keseluruhan, penjualan unit properti residensial di pasar primer tercatat mengalami kontraksi sebesar 1,29 persen (yoy), membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencatatkan kontraksi 3,80 persen (yoy).

Di sisi pembiayaan, survei menunjukkan bahwa sumber utama pendanaan untuk pembangunan properti residensial masih berasal dari dana internal pengembang, dengan pangsa mencapai 77,67 persen.

Dari sisi konsumen, mayoritas pembelian rumah di pasar primer dilakukan melalui skema pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dengan pangsa sebesar 74,4 persen dari total pembiayaan.

Load More