Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, meminta kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk segera menyelesaikan menyelesaikan draft revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Pasalnya, jika hal tersebut tidak segera diselesaikan, maka pembangunan proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt tidak dapat terealisasikan.
Selain itu, dengan selesainya draft revisi RUPTL tersebut, pembangunan pembangkit-pembangkit listrik yang sudah direncanakan dapat segera dimulai. Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Alihuddin Sitompul mengaku sudah mendesak PLN untuk merampungkan draft revisi tersebut, namun hingga kini darft tersebut belum sampai ke tangan pemerintah.
"Kita sudah dikejar-kejar Pak Menteri, 'ayo segera itu RUPTL diselesaikan', supaya ada acuan ke depan bagaimana pembangkit-pembangkit itu dibangun," kata Alihudin, saat ditemui di kantornya, Jumat (6/11/2015).
Ia juga menjelaskan, jika draft tersebut sudah selesai dikerjakan oleh PLN, dapat membuat invetor-investor yang sudah menanamkan modalnya dalam proyek pembangkit listrik di Indonesia jadi memiliki kepastian dan kemungkinan dapat terus menarik investor.
Ia menjelaskan, selama ini, pemerintah masih mengandalkan RPTUL yang lama, sehingga banyak investor yang enggan untuk menanamkan modalnya dalam pryek pembangkit listrik.
“Makanya kita minta PLN segera menyelesaikan, agar investor punya kepastian dan banyak yang masuk. Jadi kita masih gunakan RPTU yang lama, PLN belum menyerahkan, makanya kita minta PLN untuk segera menyelesaikan ini,” tegasnya.
Selain itu, lanjut dia, koordinasi antar kementerian dan lembaga terkait juga menjadi terkendala. Pasalnya untuk membangun pembangkit listrik dibutuhkan izin rencana tata ruang wilayah RT/RW. Sementara untuk mempersiapkan RT/RW tersebut juga dibutuhkan RUTPL.
"Sampai sekarang ini kita belum mendapatkan RUPTL yang baru. Kita tidak tahu apa dinamika yang terjadi di dalam, tapi kami menunggu dan mendorong supaya RUPTL-nya itu jalan,” ungkapnya.
Berita Terkait
-
Harapan Masyarakat Prasejahtera Kini Menyala, PLN dan Pemkab Bantul Hadirkan Akses Listrik
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Pemerintah Jamin Masyarakat 3T Raih Akses Listrik 24 Jam di 2026
-
34.000 Keluarga Kurang Mampu Raih Sambungan Listrik Gratis Lewat LUTD
-
Ekonom Ungkap Dampak Program Listrik Desa
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun
-
Tarif Listrik Non-Subsidi dan Bersubsidi Dipastikan Tak Naik Sepanjang November 2025
-
Dihadang Biaya Tinggi & Brand Global, Bisnis Waralaba Hadapi Tantangan
-
Indonesia Nego Habis-habisan dengan AS! Target Tarif 0 Persen untuk Sawit, Kakao, Hingga Karet
-
Fluktuasi Ekonomi! CBDK Revisi Target Pra-Penjualan 2025 Jadi Rp508 Miliar
-
Volume Transaksi BEI Melejit ke Rp31 Triliun! Investor Asing Net Buy Rp1,13 T di Penutup Pekan
-
Malaysia Incar Bisnis Franchise di Indonesia
-
PGN Dorong Pariwisata Borobudur, Integrasikan CNG dan Panel Surya di Desa Wisata
-
OJK dan BI Makin Kompak Perkuat Keuangan Digital