Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore (6/11/2015), bergerak melemah 25 poin menjadi Rp13.568 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.543 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa pelaku pasar uang tampaknya cenderung masuk ke aset mata uang kategori "safe haven" salah satunya dolar AS menjelang rilis data penggajian non pertanian atau "non farm payrolls" (NFP) dan tingkat pengangguran AS.
"Pasar tampaknya hanya akan fokus pada data NFP dan tingkat pengangguran AS yang diperkirakan sesuai target," katanya.
Ia menambahkan bahwa jika data dari Amerika Serikat itu dinilai positif oleh pasar maka dapat mempersolid dolar AS dan semakin mengukuhkan peluang kenaikan suku bunga AS di bulan Desember nanti.
"Ketua the Fed Janet Yellen menyatakan bahwa kenaikan suku bunga di bulan Desember masih mungkin. Kondisi itu menambah pengaruh bagi dolar AS untuk menguat," katanya.
Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa data pekerjaan AS pekan ini akan menjadi kunci untuk melihat apakah the Fed akan menaikkan suku bunganya atau tidak di bulan Desember mendatang.
"Jika data yang dirilis positif, hampir dipastikan the Fed akan menaikan suku bunga di bulan Desember," katanya.
Ia mengemukakan bahwa pasar keuangan saat ini melihat peluang sebesar 58 persen untuk terjadinya kenaikan suku bunga di bulan Desember, naik dari 52 persen berdasarkan CME Group�s FedWatch program. Itu adalah ekspektasi terkuat dalam sebulan.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Jumat (6/11) mencatat nilai tukar rupiah bergerak memguat menjadi Rp13.550 dibandingkan hari sebelumnya (5/11) Rp13.603 per dolar AS. (Antara)
Berita Terkait
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Tips Mengelola Uang dari Purbaya untuk Anak Muda: Tabung dan Investasi
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Pidato Puan Buka Masa Sidang: DPR Kawal Uang Rakyat Kembali untuk Rakyat
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah