Suara.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir 2015 hanya bisa mencapai angka kisaran 4,8 persen, setelah melihat realisasi angka pertumbuhan ekonomi hingga triwulan III.
"Memang agak berat, maksimum 4,8 persen," katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat (6/11/2015).
Bambang mengatakan perkiraan angka pertumbuhan pada akhir tahun tersebut benar-benar bisa tercapai apabila pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2015 bisa mendekati atau mencapai angka lima persen.
"Pada triwulan IV harus mendekati lima persen," sebutnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat perekonomian Indonesia pada triwulan III-2015 tumbuh 4,73 persen (year on year) atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2015 sebesar 4,67 persen.
"Pertumbuhan ini lebih bagus dibandingkan ekonomi pada triwulan I yang tumbuh 4,72 persen dan triwulan II yang tumbuh 4,67 persen," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto.
Dengan demikian, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi hingga triwulan III mencapai 4,71 persen, atau lebih baik dari akumulasi pertumbuhan ekonomi pada semester I-2015 sebesar 4,69 persen.
Sementara, Bank Indonesia meyakini pertumbuhan ekonomi akan meningkat pada triwulan IV 2015 dan triwulan berikutnya seiring pertumbuhan ekonomi triwulan III 2015 yang tercatat 4,73 persen (year on year).
Bank sentral memandang perbaikan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut yang antara lain didukung melalui akselerasi pelaksanaan proyek infrastruktur yang mampu mendorong kinerja investasi agar lebih baik.
Investasi swasta diharapkan juga akan meningkat sejalan dengan rangkaian paket kebijakan pemerintah, termasuk berbagai deregulasi yang mendukung iklim investasi. Kinerja konsumsi juga diperkirakan membaik seiring dengan pelaksanaan Pilkada serentak pada Desember 2015.
Selain itu, Bank Indonesia memperkirakan pelonggaran kebijakan makroprudensial akan mulai memberikan dampak terhadap aktivitas ekonomi pada triwulan IV-2015. (Antara)
Berita Terkait
-
Cadangan Devisa Indonesia Makin Menipis Tembus Rp 2.469 Triliun
-
Gegara Dana Transfer Rp15 T Dipangkas, Pramono Minta Restu Purbaya Pakai Rp200 Triliun di Himbara
-
Gubernur Bank Indonesia Sebut Tiga Pilar Bangun Ekonomi Syariah, Apa Saja?
-
Bank Indonesia Buka Suara Disebut Jual Cadangan Emas 11 Ton
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Cadangan Devisa Indonesia Makin Menipis Tembus Rp 2.469 Triliun
-
Dedi Mulyadi Tarik Donasi Rp 1.000 per Hari, Purbaya Sebut Bukan dari Pemerintah Pusat
-
IHSG Perkasa di Sesi I, Diprediksi Sentuh Level Ini
-
Usai Himbara, Giliran Bank Jakarta Kebagian Dana Purbaya Rp 10-20 Triliun
-
Begini Penjelasan Pakar Energi Soal Kandungan Etanol pada BBM Murni
-
IESR: Penguatan SDM Jadi Kunci Transformasi Sektor Energi Nasional
-
Purbaya Girang Pramono Mau Bangun Gedung Baru Bank Jakarta: Saya Enggak Keluar Uang
-
APBD Jakarta Dipangkas Hampir Rp 20 T, Menkeu Purbaya Guyon Masih Bisa Dipotong Lagi
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Gubernur Bank Indonesia Sebut Tiga Pilar Bangun Ekonomi Syariah, Apa Saja?