Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi, bergerak menguat tipis 10 poin menjadi Rp13.634 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.644 per dolar AS.
"Rupiah bergerak menguat tipis seiring dengan sentimen data tenaga kerja nonpertanian Amerika Serikat yang cenderung mereda sehingga menahan laju penguatan dolar AS," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa (10/11/2015).
Menurut dia, penguatan nilai tukar rupiah masih cenderung terbatas mengingat bank sentral Eropa (ECB) akan mengambil langkah menurunkan salah satu tingkat suku bunga acuannya di bulan Desember mendatang.
"Mata uang euro berada di bawah tekanan setelah empat anggota dewan kebijakan ECB menyatakan sepakat untuk menurunkan salah satu tingkat suku bunga acuannya di bulan Desember. Kebijakan ECB yang kontras dengan bank sentral AS dapat berdampak negatif bagi mata uang di negara-negara berkembang," katanya.
Sementara itu, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa peluang nilai tukar rupiah kembali melemah cukup terbuka menyusul sentimen positif di dalam negeri yang masih minim.
"Saat ini pelaku pasar cenderung masih masuk ke mata uang dolar AS dibandingkan mata uang berisiko seperti rupiah. Akibatnya, peluang dolar AS untuk kembali terapresiasi masih terbuka," katanya.
Ia mengharapkan Bank Indonesia dapat menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah agar bergerak di kisaran yang tidak terlalu lebar sehingga makroekonomi dan sistem keuangan di dalam negeri stabil.
"Posisi cadangan devisa per akhir Oktober 2015 sebesar 100,7 miliar dolar AS yang masih cukup membiayai 7,1 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor diharapkan dapat dinilai positif oleh pelaku pasar uang sehingga menjaga laju rupiah," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Dikhawatirkan Langgar Konstitusi, Pengalihan Dana ke Bank Himbara Lemahkan Rupiah
-
Rupiah Melemah ke Rp16.426 per Dolar AS, BI Janji Terus Jaga Stabilitas
-
Cek Fakta: Benarkah Ada Uang Baru Pecahan Rp250 Ribu Sambut HUT RI ke-80?
-
Dolar AS Ngamuk Lagi, Rupiah Tembus Rp16.169: Ternyata Ini Biang Keroknya
-
Penurunan BI Rate Diyakini Bikin Kurs Rupiah Perkasa dan IHSG Menguat
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan