Suara.com - Pendirian asosiasi perusahaan teknologi keuangan Fintech Indonesia bertujuan membantu pemerintah mendorong peningkatan inklusi keuangan Indonesia yang masih rendah.
"Kami ingin mendorong masyarakat yang belum memiliki rekening bank ke arah sektor perbankan, seperti e-wallet yang didorong pemerintah," ujar salah satu pendiri FinTech Indonesia Thong Sennelius di Jakarta, Kamis malam (12/11/2015).
Menurut dia, asosiasi tersebut membantu inklusi keuangan dengan produk berbasis teknologi tanpa harus ke bank untuk menarik masyarakat ke dalam sistem keuangan terlebih dulu.
Inklusi keuangan melalui teknologi keuangan, tutur dia, membantu pembangunan ekonomi masyarakat luas melalui tabungan, investasi dan produk-produk keuangan mikro.
Indonesia, ujar Thong, masih memiliki tantangan dalam mendorong masyarakat yang "bankable" tetapi tidak memiliki rekening bank karena jumlahnya lebih dari 60 persen.
"Pada tahun 2014 hanya sekitar 36 persen warga Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang tercatat memiliki rekening bank. Angka ini paling rendah di kawasan Asia Timur dan Pasifik," kata dia.
Selain mendorong inklusi keuangan, ia mengatakan FinTech Indonesia bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mengakomodasi kebutuhan berbagai bisnis, diantaranya korporat, UKM, bisnis perorangan dan konsumen.
Perluasan akses dan ragam pembayaran daring, kata Thong, mempermudah transaksi dan mendorong perkembangan bisnis.
Penerapan teknologi dalam sistem keuangan, ujar dia, juga menghemat pengeluaran dalam transaksi karena mengurangi biaya administrasi.
Sementara Bank Dunia memperkirakan pada 2015 terdapat sekitar dua miliar orang yang belum memiliki rekening bank.
Sedangkan menurut laporan penggunaan layanan keuangan yang terjangkau lapisan masyarakat bawah, Indonesia berada di peringkat 13 dari 21 negara berdasaran parameter komitmen negara dalam kebijakan inklusi keuangan, kapasitas mobile, lingkungan kebijakan dan tingkat adopsi layanan keuangan tradisional dan digital.
Berita Terkait
-
Anak Muda Jadi Kunci Penting Tingkatkan Literasi Keuangan, Ini Strateginya
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
Terkini
-
Ada yang Belum Sepakat, ESDM Tak Bisa Paksa SPBU Swasta Ambil BBM Murni dari Pertamina
-
DPR Usul Bentuk Pansus Krakatau Steel, Ada Apa?
-
The 25th ICMSS Networking Night: Perkaya Wawasan dan Penutup Kompetisi Dalam Suasana Profesional
-
Target Harga Bisa Tembus Rp 4.700, Ini Kata Analis Soal Prospek Saham INCO
-
Menkeu Purbaya Ungkap Harga Asli Pertalite dan Gas LPG 3 Kg Tanpa Subsidi, Anda Cuma Bayar Segini!
-
Danantara Ambil Alih Program Sampah di Daerah Jadi Listrik, Tugasi PLN
-
IHSG Sesi I: Tertekan ke 8.096 Akibat Koreksi Saham Bank, BRMS dan RAJA Melesat
-
Harga Emas Hari Ini 30 September 2025: Stagnan di Level Rekor Tertinggi
-
Pegadaian dan Masjid Salman ITB Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu untuk Keberlanjutan Lingkungan
-
IHSG Finis di Zona Hijau, Asing Borong Saham dan Sektor Komoditas Pesta