- OJK memastikan likuiditas perbankan aman di 2026 didukung kebijakan penurunan suku bunga Bank Indonesia.
- Proyeksi penurunan suku bunga global dan domestik akan positifkan penghimpunan dana perbankan Indonesia.
- Rasio NPL perbankan diprediksi membaik di kisaran rendah sekitar dua persen meskipun ada tekanan UMKM.
Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan likuiditas perbankan masih aman di tahun 2026.
Hal ini terlihat dari keputusan Bank Indonesia (BI) dalam menurunkan suku bunganya.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan pertumbuhan industri perbankan masih menunjukkan tren positif di tahun 2026 nanti.
"Proyeksi penurunan suku bunga global dan domestik yang diperkirakan masih akan terus berlanjut di tahun depan diharapkan dapat berdampak positif pada penghimpunan dana perbankan Indonesia," katanya dalam jawaban tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (30/12/2025).
"Sehingga, dapat meningkatkan pertumbuhan DPK dan menurunkan biaya dana," tambah dia.
Dian Ediana Rae, mengungkapkan, jika penghimpunan dana cukup positif, maka ketersediaan likuiditas akan terjaga dan membantu perbankan dalam melaksanakan penyaluran kredit.
Selain itu, menurut dia, penurunan suku bunga secara global juga diharapkan dapat mendorong meningkatnya demand kredit untuk berbagai kepentingan ekonomi.
"Sehingga pertumbuhan kredit diharapkan tetap kuat," imbuhnya.
Dia menambahkan, rasion NPL perbankan juga diproyeksikan terus membaik dan berada di kisaran rendah (+-2 persen), meskipun tekanan tetap datang dari segmen kredit UMKM sebagai sektor yang paling cepat tumbuh saat ekonomi ekspansif.
Baca Juga: OJK Lirik Pekerja Informal untuk Masuk Dana Pensiun
Namun, juga paling cepat tertekan saat kondisi makro melemah.
"Selanjutnya, implementasi berbagai program pemerintah serta dukungan optimal dari kebijakan fiskal, kebijakan perdagangan, kebijakan industri, dan kebijakan investasi akan meningkatkan efek multiplier ke konsumsi rumah tangga dan investasi dunia usaha, sehingga juga mendorong permintaan terhadap kredit perbankan," jelas Dian.
Selain itu, dari sisi kualitas aset melaporkan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) perbankan diperkirakan terus membaik dan berada di kisaran rendah, yakni sekitar plus minus 2 persen.
“Meskipun tekanan tetap datang dari segmen kredit UMKM sebagai sektor yang paling cepat tumbuh saat ekonomi ekspansif, tapi juga paling cepat tertekan saat kondisi makro melemah,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
OJK Bentuk Direktorat Perbankan Digital Mulai Tahun 2026, Apa Tugasnya?
-
Skema Kecebong Pindar Masih Hidup, Ini Syarat Ketat dari OJK
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari ini, Dibanderol Rp 2,5 Juta per Gram
-
Rupiah Perkasa di Selasa Pagi, Tembus Level Rp 16.781
-
IHSG Memerah di Perdagangan Terakhir 2025, Cek Saham-saham Ini
-
PPRE Raih Kontrak Baru di Penghujung Tahun Senilai Rp 1,2 Triliun
-
Merger BUMN Berlanjut 2026, Targetnya Karya dan Transportasi
-
OJK Lirik Pekerja Informal untuk Masuk Dana Pensiun
-
Daftar Jadwal Bank Beroperasi saat Tahun Baru 2026
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru