Suara.com - Harga minyak dunia turun lagi pada Kamis (Jumat pagi WIB 13/11/2015), setelah pemerintah AS melaporkan kenaikan besar dalam persediaan minyak mentahnya, memperkuat kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global berlangsung lama.
Setelah jatuh lebih dari satu dolar AS pada Rabu, patokan AS minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, turun 1,18 dolar AS atau 2,7 persen, menjadi menetap di 41,75 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, terendah baru sejak akhir Agustus.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, patokan global untuk minyak, mengakhiri perdagangan pada 44,06 dolar AS per barel di perdagangan London, turun 1,75 dolar AS (3,8 persen) dari tingkat penutupan Rabu.
Departemen Energi AS (DoE) melaporkan bahwa persediaan minyak mentah komersial minggu lalu meningkat sebanyak 4,2 juta barel, jauh lebih tinggi dari ekspektasi para analis untuk peningkatan 1,3 juta barel.
Kenaikan itu membawa stok AS menjadi kurang dari lima juta barel dari rekor tertinggi mereka, dan produksi minyak mentah AS terus meningkat, kata DoE.
"Produksi tetap pada tingkat yang cukup baik di sini di Amerika Serikat dan di seluruh dunia," kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates. "Pasar masih di bawah tekanan karena ia melihat persediaan minyak mentah naik untuk minggu berikutnya." Analis Commerzbank mengatakan pelemahan harga baru meningkatkan tekanan kepada produsen OPEC, terutama Arab Saudi.
Ekuador, anggota terkecil kartel, menuntut pemotongan produksi OPEC selama pertemuan di ibukota Arab Saudi, Riyadh, pekan ini, kata mereka.
"Keterangan yang dibuat oleh perwakilan dari Arab Saudi dan Kuwait tidak menyebabkan satu harapan perubahan strategi OPEC saat ini, yang bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar sekalipun jika ini berarti memberikan kontribusi terhadap harga rendah," kata Commerzbank.
12-anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dijadwalkan akan bertemu pada 4 Desember di Wina.
Keputusan OPEC pada November 2014 untuk mempertahankan tingkat produksi yang tinggi meskipun pasokan berlimpah telah memberikan kontribusi terhadap harga yang terjun dari di atas 100 dolar AS per barel pada pertengahan 2014. (Antara)
Berita Terkait
-
Harga Minyak Dunia Stabil, Investor Pantau Negosiasi Damai Rusia-Ukraina dan Keputusan OPEC
-
Tambang Minyak Ilegal Musi Banyuasin Merebak Lagi di Perbatasan SumselJambi
-
Penyaluran MinyaKita Bakal Punya Aturan Baru, Intip Bocorannya
-
Promo Superindo Hari Ini: 27 November Awal Pesta Diskon Akhir Tahun Daging & Minyak
-
Rusia-Ukraina Mau Damai, Harga Minyak Dunia Kembali Merosot
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Kabar Kenaikan Gaji PNS Tahun 2026, Ada 2 Syarat
-
Kementerian ESDM Buka Peluang Impor Gas dari AS untuk Penuhi Kebutuhan LPG 3Kg
-
Bisnis AI Kian Diminati Perusahaan Dunia, Raksasa China Bikin 'AI Generatif' Baru
-
Waskita Karya Rampungkan Transaksi Divestasi Saham Jalan Tol Cimanggis - Cibitung Rp3,28 Triliun
-
Dukung Mitigasi Banjir dan Longsor, BCA Syariah Tanam 1.500 Pohon di Cisitu Sukabumi
-
Magang Nasional Gelombang III Segera Digelar, Selanjutnya Sasar Lulusan SMK
-
Banjir Sumatera Telan Banyak Korban, Bahlil Kenang Masa Lalu: Saya Merasa Bersalah
-
Mulai 2026 Distribusi 35 Persen Minyakita Wajib via BUMN
-
Akhirnya Bebas, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Terima Kasih Profesor Dasco