Suara.com - Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) menginginkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) jangan hanya sebatas mengurus stok ikan di kawasan perairan tetapi juga kesejahteraan masyarakat di daerah pesisir.
"Penting ditegaskan bahwa pengelolaan sumber daya perikanan tidak boleh berhenti sebatas mengurus ikan, melainkan memberikan perlindungan dan pemberdayaan untuk kesejahteraan masyarakat pesisir," kata Sekjen Kiara Abdul Halim, Senin (23/11/2015).
Abdul Halim menyoroti sejumlah kebijakan yang dinilai hanya menguntungkan segelintir pengusaha dan bukannya seluruh masyarakat perikanan, seperti aturan pembebasan bea masuk produk perikanan RI ke AS.
Sebelumnya, Kiara juga menginginkan pemerintah Indonesia belajar dari Malaysia guna membuat kebijakan dalam pengelolaan dan peningkatan kesejahteraan nelayan.
"Nelayan yang berlisensi di Malaysia setiap bulan mendapatkan sekitar 300 ringgit Malaysia sebagai 'cost of allowance' (biaya hidup) yang ditanggung negara," kata Sekretaris Jenderal Kiara Abdul Halim dalam acara Evaluasi 2015 dan Proyeksi 2016 Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Senin (2/11).
Selain itu, ujar Abdul Halim, nelayan yang berlisensi di Malaysia juga mendapatkan subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Subsidi BBM itu, lanjutnya, diberikan baik saat dia melaut atau tidak, dan di luar biaya hidup yang diberikan pemerintah.
Nelayan di negeri jiran itu, ucap dia, juga mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di rumah sakit-rumah sakit pemerintah.
Sedangkan jika mengalami kematian, lanjutnya, maka nelayan itu juga mendapatkan dana hingga 2.000 ringgit Malaysia yang dikelola secara langsung oleh badan pengelolaan perikanan Malaysia.
"Nelayan juga mendapatkan jaminan perbaikan kapal," katanya dan menambahkan, hal yang dilakukan kepada nelayan di Malaysia sebenarnya juga bisa dialami oleh nelayan yang ada di berbagai daerah di Indonesia.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Yusuf Solichien, mengatakan, taraf hidup dan kesejahteraan nelayan Indonesia masih hidup dalam kemiskinan, baik secara kultural maupun struktural.
"Ini menjadi tantangan bagi semua stakeholder untuk bersama memperhatikan pembangunan kelautan dan perikanan, sehingga nelayan lebih bermartabat dan sejahtera," kata Yusuf pada pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Provinsi Maluku, di Ambon, Senin (26/10/2015) (Antara)
Berita Terkait
-
Nelayan Pancer Beradaptasi dengan Teknologi yang Melindungi
-
Kegigihan Pesisir: Ketahanan yang Dipikul oleh Nelayan dan Para Perempuan
-
Pasang Surut Hidup Nelayan: Catatan dari Pesisir yang Jarang Didengar
-
Hobi Ikan Hias Naik Level, Kini Punya Panggung Kompetisi Nasional
-
Laut yang Menyadarkan Batas Keserakahan Manusia
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
Purbaya Minta 'BUMN Kemenkeu' Turun Tangan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
-
BNPB: Rumah Korban Bencana Aceh dan Sumatera Dilengkapi Sertifikat Tanah Resmi
-
PHR Kantongi Sertipikat Tanah 542 Hektare, Amankan Aset Negara demi Ketahanan Energi Nasional
-
Pemerintah Tetapkan SOP Ketat Cegah Masuknya Zat Radioaktif di Tanjung Priok
-
Saham INET Anjlok di Tengah Rencana Rights Issue Rp3,2 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Rupiah Terus Menguat, Dolar AS Melemah ke Level Rp16.765
-
BRI Tetap Melayani Saat Libur Nataru: Berikut Jadwal 159 Unit Kerja Operasional
-
Purbaya Kaji Geo Dipa Pasok Gas ke Kawasan Industri, Harga Lebih Murah dari Pertamina
-
Harga Perak Antam Naik Berturut-turut, Tahun Baru Cetak Rekor Baru?
-
8 Ide Usaha yang Belum Banyak Pesaing di 2026, Cocok untuk Pemula?