Suara.com - Seluas 350 hektare lahan dari 450 hektare yang dibutuhkan telah tersedia untuk pembangunan kilang minyak di Tuban, Jawa Timur. Permyataan tersebut dikemukakan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto.
"Tuban 450 hektare lahan sekitar 350 sudah, kita gunakan lahan kehutanan, nanti akan nambah 100 hektare lagi," ujar dia di Gedung Pertamina Pusat, Jakarta, Senin (7/12/2015).
Ia mengatakan untuk kilang minyak di Bontang, semua lahan yang dibutuhkan telah dibebaskan.
Kedua kilang tersebut, ujar Dwi, akan dibangun secara paralel dan Pertamina menggandeng pihak swasta dalam mewujudkannya.
Meski begitu, kata dia, proses eksekusi kedua kilang masih menunggu perpres dikeluarkan.
Dwi mengatakan pemerintah akan mengeluarkan peraturan presiden mengenai kilang tersebut sehingga Pertamina mempunyai pedoman, terutama untuk kilang di Bontang, dalam kerja sama antara pemerintah dengan swasta.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan terdapat perbedaan dalam pembangunan kilang di Bontang dan Tuban.
"Kalau Bontang kepemilikan pemeritah dan badan usaha, bisa swasta bisa negara. Bontang itu Pertamina ditunjuk sebagai PJPK (Penanggung Jawab Pembangunan Kilang) oleh pemerintah, kalau Tuban Pertamina penugasan khusus sehingga seleksi mitra sepenuhnya di Pertamina," ujar dia.
Sedangkan untuk pembangunan kilang di Bontang, ujar Rachmad, Pertamina atas nama pemerintah sehingga perusahaan pelat merah tersebut harus mengonsultasikan semuanya dengan pemerintah.
Menurut dia, idealnya memerlukan waktu sekitar enam tahun untuk membangun kilang minyak, tetapi pihaknya ingin memangkasnya menjadi lima tahun.
"Keinginan kami kalau bisa sebelum 2021, paling telat pertengahan 2020 sudah selesai," ujar dia.
Sedangkan untuk mitra pembangunan kilang, ia mengatakan Januari 2016 akan diumumkan mitra pembangunan di Tuban, sementara Bontang akan dilakukan satu-dua bulan setelah itu.
Pembangunan kilang dengan investasi masing-masing senilai 10 miliar dolar AS tersebut merupakan bagian dari rencana Pertamina mengejar target pemerintah untuk mencapai investasi kilang minyak seratus persen pada 2019. (Antara)
Berita Terkait
-
Pencapaian Luar Biasa, Sumur Baru PHE ONWJ Produksi 2.635 Barel Minyak
-
17 Kilang Minyak Dibangun di Seluruh Indonesia: Ini Daftar Lokasinya
-
Bye Kilang Minyak! 4 Bedak Somethinc Ini Bikin Wajah Matte Seharian Tanpa Cakey
-
Blok Cepu Tambah 30 Ribu Barel Produksi Minyak Pertamina Buat RI
-
Serangan Fajar Rudal Iran Langsung Lumpuhkan Fasilitas Minyak Terbesar Israel
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
Terkini
-
Bunga KPR BTN Turun Ikut Acuan BI
-
Fokus Bisnis Migas, Pertamina Mau Lepas Pelita Air dan Dimerger Garuda Indonesia
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Telkomsel Bagikan Grand Prize SIMPATI HOKI Rayakan Hari Pelanggan Nasional: 13 Unit BYD Dolphin
-
Dolar AS Dicueki! Transaksi Rupiah RI -Yuan China Tembus Rp 35 T, Bisa Pakai QRIS
-
Tangerang Jadi Lokasi Paling Populer untuk Cari Rumah, LPKR Genjot Hunian Mewah
-
Impor Gula Rafinasi Dihentikan, Apa Alasannya?
-
Bali Diterpa Banjir Bandang, AHY Soroti Alih Fungsi Lahan
-
Kelebihan dan Kekurangan Rumah Hook: Cocokkah Jadi Rumah Idaman Anda?
-
Dompet Digital Gemuk Dadakan? Ini 3 Link Aktif DANA Kaget untuk Diklaim