Suara.com - Bandara Samarinda Baru (BSB) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur akan memiliki keunggulan tersendiri ketimbang bandara lain di Indonesia, karena di BSB akan dilengkapi dengan fasilitas pemeliharaan pesawat.
"Kami sedang menyusun pengembangan Maintenance Repair and Overhoull (MRO) atau fasilitas pemeliharaan, perbaikan, dan bongkar pasang pesawat. Fasilitas inilah yang menjadikan BSB lebih unggul ketimbang bandara lain," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim Zairin Zain di Samarinda, Minggu (13/12/2015).
Namun, lanjut dia, hingga kini pihaknya masih terkendala dengan pembebasan lahan untuk pengembangan MRO, karena pemilik lahan meminta ganti untung yang terlalu tinggi, sehingga hal ini menjadi masalah tersendiri karena tidak sesuai dengan standar harga tanah di kawasan itu.
Dia juga mengaku telah mendapat instruksi gubernur agar segera menyelesaikan masalah pembebasan lahan di area pembangunan BSB untuk pengembangan MRO, termasuk untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan dan merealisasikan rencana pengembangan bandara ke depan.
"Pengembangan MRO di BSB tentu membutuhkan lahan memadai. Apalagi kami diminta menyiapkan delapan hangar dalam detail engeneering design (DED) atau gambar kerja detail untuk pembangunan MRO," katanya.
Dalam DED akan ditentukan jumlah luasannya, tetapi terlebih dulu harus menyelesaikan pembebasan lahan agar tidak ada kegiatan masyarakat, sebab kalau sudah ada kegiatan masyarakat, maka akan tambah sulit penanganannya.
Sedangkan kondisinya, dari keseluruhan lahan BSB, baru terdapat sekitar 333 hektare yang sudah bersertifikat. Sisanya yang sekitar 70 hektare masih belum bisa dibebaskan untuk penambahan perkiraan kebutuhan lahan demi pengembangannya.
Seluas 70 hektare lahan yang belum bisa dibebaskan tersebut, di dalamnya juga terdapat sembilan rumah warga yang lokasinya sekitar 400 meter dari depan akses jalan masuk ke BSB, karena pemiliknya belum bersedia lahannya dibebaskan.
"Lahan yang belum dibebaskan inilah yang diminta segera diselesaikan. Saya berharap kepada pemilik lahan mendukung pembangunan demi kemajuan daerahnya sendiri. Caranya adalah dengan menjual lahan dan bangunannya sesuai dengan harga tidak terlalu mahal," katanya.
Masalah sulitnya pembebasan lahan terjadi, lanjut dia, karena masyarakat menuntut ganti untung terlalu tinggi, yakni mencapai Rp15 juta per meter. Padahal appraisalnya hanya Rp500 ribu per meter, sementara berdasarkan perhitungan LSM hanya Rp1,5 juta. (Antara)
.
Berita Terkait
-
Miris! Anak 10 Tahun di Samarinda Jadi Korban Eksploitasi Seksual: Ibu dan Ayah Tiri Terlibat
-
Kena Serangan Siber, Bandara di Eropa Lumpuh Selama Satu Hari
-
Uji Coba Kendaraan Tanpa Pengemudi di Bandara, dari Bagasi hingga Shuttle
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
Terkini
-
50 UMKM Raih Sertifikasi Produk Halal, Hasil Pelatihan dari BCA Syariah dan Istiqlal Halal Center
-
Dari Sampah Jadi Rupiah: BRI Peduli Ubah Minyak Jelantah Jadi Produk Bernilai Ekonomi!
-
Rupiah Terkapar, Ini Daftar Nilai Tukar Rupiah di 8 Bank
-
Serba-Serbi Sumitronomics: Digagas Ayah Prabowo, Digaungkan Menkeu Purbaya
-
3 Fakta Peretasan UXLINK: Hacker Bikin Rugi Hampir Rp 200 Miliar!
-
Pidato Prabowo di PBB Dianggap Bisa Undang Minat Asing Berinvestasi
-
Industri Logistik Catat Surabaya Jadi 'Jantung' Pengiriman Sparepart di Indonesia
-
Bisnis Berdampak Indonesia Jadi Magnet Baru bagi Investor
-
Pemerintah Ogah Disalahkan Soal Carut-Marut Industri Tekstil
-
Daftar Jurusan untuk Lowongan Kerja BP Tapera 2025