Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengaku keberatan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang sering mengalami kenaikan setiap bulannya karena disesuaikan dengan tarif adjustment. Pasalnya, kenaikan tersebut merupakan keputusan yang tidak tepat lantaran listrik masih mengalami byarpet (sering mati lampu).
"Kalau keberatan itu sudah pasti ya, karena TDL naik tapi pelayanan ketersediaan listrik masih minim. Kenaikan kemarin kan untuk gedung-gedung bertingkat seperti hotel dan lain-lain. Ini sangat berat kalau saya lihat," kata Ketua Umum APINDO Haryadi Sukamdani saat ditemui di Menara Pertama Kuningan, Jakarta, Senin (14/12/2015).
Ia menjelaskan, listrik yang sering byarpet tersebut telah membuat biaya operasional mengalami peningkatan hingga 10-20 persen.
"Kalau sering mati lampu, mau nggak mau kan mengoperasikan Genset itu misalnya kayak hotel dan mall ini kan mau nggak mau operasikan genset. Harga solarnya kan mahal, udah TDL naik kita harus mengeluarkan cost untuk beli solar. Beban operasional kita kan menjadi bertambah. Untuk sekali mati lampu aja itu kira-kira biaya operasionalnya Rp80 jutaan kan berat buat industri," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada pemerintah dan PLN untuk tidak terus menaikkan TDL hingga pemerintah mampu memberikan pasokan listrik yang memadai tentunya bagi kalangan pengusaha.
"Suplai dulu listriknya, perbaiki dan perbanyak itu pembangkit. Jadi bisa meringankan beban industri juga. Industri kan bisa jadi penggerak penggerak perekonomian di Indonesia," tegasnya.
Berita Terkait
-
Dinilai Tepat Sasaran, Pengamat Sebut Kebijakan Diskon Tarif Listrik Layak Dilanjut
-
Pengamat Beberkan Dampak ke Masyarakat Jika Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik Lagi
-
Ekonom Sarankan Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik Lagi Demi Daya Beli
-
Tarif Listrik Tak Naik Hingga Akhir Tahun 2025, Berikut Daftarnya
-
Tarif Listrik PLN Periode September-Oktober 2025, Ada Kenaikan Harga?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat