Suara.com - Hari ini (14/12/2015), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) dengan agenda utama pengambilalihan PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera atau BJS. RUPSLB BRI tersebut dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 84,3% dari jumlah saham yang dikeluarkan.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com dari BRI, Senin (14/12/2015), melalui RUPSLB tersebut, BRI telah menyetujui pengambilalihan PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera. Hal ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) Saham Bersyarat, di mana Dana pensiun (Dapen) BRI telah mengikatkan diri untuk menjual dan menyerahkan saham Dapen BRI di BJS kepada BRI. Total nilai pengambilalihan untuk jumlah saham tersebut setara 1,69 kali Book Value per Juni 2015.
Selanjutnya, pasca pengambilalihan oleh Bank BRI, susunan kepemilikan saham BJS berubah menjadi 91,00% saham Bank BRI dan 9,00% saham Yayasan Kesejahteraan Pekerja (YKP) BRI.
Sebagai pemegang saham baru BJS, BRI optimis dalam waktu 3 tahun ke depan akan mampu membawa BJS menuju The Biggest Number of Policy Holder in Indonesia dan menjadikan BJS sebagai The Biggest Micro Insurance Provider di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, BRI akan melakukan implementasi strategi dengan fokus kepada 2 (dua) hal.
Pertama, memanfaatkan keunggulan kompetitif BRI, antara lain brand awareness, customer base & network, serta model bisnis bancassurance yang telah established.
Kedua, melakukan pembenahan internal untuk meningkatkan daya saing perusahaan melalui produk yang lebih baik, pemanfaatan IT, dan pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam proses operasional.
Selain pengambilalihan BJS, RUPSLB BRI juga menetapkan pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/2015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan sebagai pedoman bagi Direksi dalam melaksanakan Program dimaksud dan akan mulai diberlakukan pada tahun 2016.
Peraturan tersebut antara lain mengatur bahwa sumber dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan di antaranya berasal dari penyisihan laba bersih setelah pajak yang ditetapkan dalam RUPS. Peraturan sebelumnya, yaitu Peraturan Menteri BUMN No. PER- 08/MBU/2013, mengatur bahwa sumber dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan di antaranya berasal dari anggaran Perusahaan yang diperhitungkan sebagai biaya.
BJS awalnya didirikan pada tahun 1987. Saat ini, BJS dimiliki oleh Dapen BRI sebesar 90,17%, Yayasan Kesejahteraan Pekerja Perseroan sebesar 9,56% dan Koperasi Karyawan BJS sebesar 0,27%.
Pada awal pendiriannya, BJS hanya menyediakan produk-produk asuransi jiwa kredit bagi nasabah-nasabah Perseroan. Dalam perkembangannya, cakupan nasabah yang dilayani BJS juga semakin melebar, tidak hanya nasabah Perseroan namun juga merambah pasar di luar Perseroan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara individu dan kelompok.
BJS memiliki 470 pekerja dengan komposisi 79% adalah pekerja tetap, 2.133 agen yang tersebar di 45 kantor penjualan konvensional & 12 kantor penjualan syariah. Distribusi produk dilakukan melalui Kantor Penjualan, Corporate Marketing Division, Bancassurance dan Strategic Alliance.
Berdasarkan Laporan Keuangan per Juni 2015, BJS memiliki lebih dari 132 ribu polis in-force dengan lebih dari 9 juta pemegang polis. Total aset BJS mencapai Rp 4,67 Triliun dengan porsi terbesar adalah pos Investasi yang mencapai Rp 3,97 Triliun.
Total Liabilitas BJS mencapai Rp 3,56 Triliun dengan porsi terbesar berasal dari pos Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan sebesar Rp 3,09 Triliun dan modal BJS per Juni 2015 mencapai Rp 1,06 Triliun. Dari sisi Laba Rugi, BJS mencatatkan Pendapatan Premi Bruto sebesar Rp 1,14 Triliun sementara Laba Bersih BJS per Juni 2015 adalah sebesar Rp 100,06 Miliar.
Kondisi neraca dan laba rugi BJS tersebut menunjukkan rasio keuangan yang sehat, dengan rasio solvabilitas sebesar 160,97%, rasio likuiditas mencapai 483,69% dan rasio kecukupan investasi mencapai 120,71%.
Berita Terkait
-
Jadwal BRI Super League 2025 Pekan Kelima, Persita Hadapi PSM dan Semen Padang Tantang PSBS Biak
-
UMKM Kombucha Beromzet Nasional Lahir dari BRILiaN, Inisiatif Hebat BRI untuk Pengusaha Muda
-
Investasi Aman di BRI: Beli Sukuk Ritel Dapat Cashback Hingga Rp17 Juta
-
Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
-
BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Sungai sebagai Sumber Kehidupan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
Terkini
-
Serbu Promo 4 Hari Indomaret: Belanja Hemat, Dompet Senang!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Rincian 'Tersembunyi' Biaya Balik Nama Harta Warisan, Leony Aja Sampai Kaget
-
Perusahaan RI Makin Sadar Sediakan Modal untuk Lindungi Aset Hingga Data
-
Bank Indonesia Ramal Penjualan Eceran Bakal Meningkat, Ini Pendorongnya
-
Gercep Sekarang! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Peluang Saldo Ratusan Ribu di Depan Mata
-
Morris Capital Mau Akuisisi Emiten PIPA, Ini Rencana Besarnya
-
Maniskan Kamis-mu dengan Promo DUNKIN' Spesial BCA!
-
Promo JSM Alfamart 12-14 September 2025, Hemat Belanja Bulanan
-
National Australia Bank Pangkas 410 Karyawan, Industri Perbankan Loyo?