Suara.com - Kontrak Karya PT. Freeport Indonesia di Papua akan habis di tahun 2021. Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Ihsan Qolba Lubis menyarankan agar pemerintah Indonesia untuk tidak buru-buru memperpanjang kontrak tersebut.
"Saya setuju bahwa kontrak kerja pertambangan (di Freeport) begitu sudah selesi ya sudah selesai," kata Ihsan ketika Diskusi Publik dan Pernyataan Sikap tentang Tambang Freeport yang diselenggarakan oleh Indonesian Resources Studies (IRESS) di Ruang Samiti I/GBHN, Nusantara V, MPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (17/12/2015).
Ihsan menjelaskan setelah kontrak Freeport yang saat ini sahamnya hampir dikuasi oleh Amerika itu apabila kontraknya habis untuk tidak diperpanjang. Melainkan pemerintah Indonesia menghitung terlebih dahulu kerugian dan kekayaan Indonesia di tambang emas tersebut.
"Kalau kontraknya sudah habis diserahkan dulu ke negara dan kita hitung semua. Dan kita mau perpanjang atau tidak urusn kita," katanya.
Politisi PKS ini bahkan menyebut bodoh jika pemerintah Indonesia mengambil kebijakan seperti rezim pemerintahan yang sebelumnya. Ihsan curiga jika pemerintah bernafus Freeport segera diperpanjang, diduga ada kepentingan oknum di dalamnya.
"Kadang-kadang negara kita bodoh juga (kontrak belum habis sudah nafsu mau perpanjang). Jadi kita harus hitung dulu berapa kekayaan di Freeport itu, urusan perpanjang nanti," kata anggota komisi VII DPR itu.
"Dan kita konsulidasikan berapa aset kita, kalau kita dikasih 1 persen (oleh freeport) setiap tahun kita nombok. Allah menciptakan alam ini ada gunanya semua untuk negara. Kalau mau tahu kotornya freeport itu limbahnya itu juga duit, pernah nggak bayangkan," Ihsan menambahkan.
Berita Terkait
-
Freeport Berduka: Tim Penyelamat Terus Berjuang Temukan 5 Pekerja Tambang yang Hilang
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Update Evakuasi 7 Pekerja Freeport: Tim Penyelamat Hadapi Risiko Tinggi di Tambang Bawah Tanah
-
PKS Sentil Pejabat di Maulid Nabi: Gaya Hidup Mewah Bikin Rakyat Hilang Kepercayaan
-
Sudah 5 Hari, 7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!