Suara.com - Nilai tukar rupiah bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat, Rabu (6/1/2016). Penguatannya sebesar 3 poin menjadi Rp13.889.
Selasa (5/1/2016) kemarin rupiah di posisi Rp13.892 per dolar AS. Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan penguatan itu dipicu penurunan harga BBM oleh pemerintah.
"Penurunan harga energi di dalam negeri menjadi salah satu faktor pemicu bagi rupiah untuk tetap berada di area positif," kata Rangga.
Kata dia, tekanan mata uang dolar AS terhadap mata uang di kawasan Asia yang cenderung mereda juga menambah faktor positif bagi nilai tukar rupiah melanjutkan penguatan. Hanya saja, secara umum harga komoditas dunia yang belum beranjak naik masih akan menahan laju mata uang rupiah untuk menguat lebih tinggi. Terpantau, harga minyak mentah di New York Mercantile Exchange berada di level 36,04 dolar AS per barel.
Selain itu, lanjut dia, pelaku pasar uang juga masih menanti isu yang berkembang yakni pengumuman "reshuffle" kabinet jilid II, serta laporan realisasi APBN 2016 untuk periode Januari sebagai konfirmasi atas optimisme target pertumbuhan di tahun ini.
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan bahwa mata uang rupiah masih bertahan di area positif seiring dengan pelaku pasar uang yang cukup optimistis terhadap perekonomian domestik, pertumbuhan ekonomi pada 2016 yang sebesar 5,3 persen diproyeksikan tercapai.
"Proyeksi itu menyusul optimisme pemerintah terhadap penyerapan anggaran belanja modal yang akan lebih cepat dibandingkan tahun 2015 lalu," ujarnya.
Di sisi lain, lanjut dia, Bank Indonesia juga masih akan terus menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah di pasar valas domestik agar tetap stabil, sehingga tidak membuat kekhawatiran pelaku usaha. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah