Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat sebesar 79 poin menjadi Rp13.864 perdolar Amerika Serikat, Selasa (5/1/2016) sore. Ini dibandingkan Selasa pagi di posisi Rp13.943 per dolar AS.
"Intervensi Bank Indonesia menjadi salah satu faktor yang mendorong mata uang rupiah kembali bergerak positif terhadap dolar AS di pasar valas domestik," ujar Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta.
Pelaku pasar uang yang juga cukup optimistis terhadap perekonomian domestik pada tahun 2016 ini yang diproyeksikan tumbuh sebesar 5,3 persen, menyusul penyerapan anggaran belanja modal yang akan lebih cepat dibandingkan tahun lalu menambah sentimen positif bagi mata uang domestik.
"Adanya harapan itu menambah faktor positif bagi mata uang domestik," ucapnya.
Di sisi lain, kebijakan pemerintah yang menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) akan memicu konsumsi masyarakat meningkat. Sehingga dapat turut membantu pencapaian target pertumbuhan ekonomi domestik.
Per 5 Januari 2016 mulai pukul 00.00 WIB, harga premium non-Jawa-Madura Bali turun dari Rp7.300 menjadi Rp6.950 per liter, premium di Jawa-Madura-Bali turun dari Rp7.400 menjadi Rp7.050 per liter. Sementara harga solar subsidi turun Rp750 menjadi Rp5.650 dari sebelumnya Rp6.700 per liter.
Dari eksternal, usaha pemerintah Tiongkok yang menekan mata uangnya dalam rangka mendorong kinerja ekspornya diharapkan dapat memicu perekonomiannya tumbuh. Dengan begitu akan berdampak pada perekonomian sekitar.
"Membaiknya perekonomian Tiongkok akan bagus bagi perekonomian domestik, dampaknya mungkin akan terasa jangka panjang, namun harapan itu diapresiasi di pasar uang," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa faktor teknikal menjadi salah satu penopang bagi mata uang rupiah kembali bergerak menguat setelah tertekan cukup dalam pada perdagangan Selasa kemarin.
"Penguatan mata uang rupiah Selasa ini masih cenderung terbatas menyusul harga komoditas yang belum terbilang pulih," ujarnya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Selasa (5/1) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.931 dibandingkan hari sebelumnya (4/12) di posisi Rp13.898 per dolar AS. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat Tipis di Kuartal III 2025
-
Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
-
USS Jakarta 2025 x BRI: Nikmati Belanja Fashion, Sneakers dan Gaya Hidup Urban dengan Promo BRI
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Dapat Tax Holiday, Bahlil Pastikan PT Lotte Chemical Indonesia Perluas Pabrik di Cilegon
-
Menteri UMKM Tuding Bea Cukai sebagai Biang Kerok Lolosnya Pakaian Bekas Impor
-
Menperin Agus Sumringah: Proyek Raksasa Lotte Rp65 Triliun Bakal Selamatkan Keuangan Negara!
-
Cara Daftar Akun SIAPkerja di Kemnaker untuk Ikut Program Magang Bergaji
-
Presiden Prabowo Guyur KAI Rp5 T, Menperin Agus: Angin Segar Industri Nasional!
-
Selain Pabrik Raksasa Lotte, Prabowo Pacu 18 Proyek Hilirisasi Lain: Apa Saja Targetnya?