Suara.com - Bank DBS Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun ini sebesar 12 persen. Target ini didorong optimisme gencarnya pembangunan yang akan memulihkan pertumbuhan kredit sektor korporasi dan konsumer.
Presiden Direktur DBS Indonesia Paulus Sutisna di Jakarta, Rabu (6/1/2015), meyakini rapor pertumbuhan kredit tahun ini akan jauh lebih baik, setelah tahun lalu, kredit hanya tumbuh di bawah 10 persen atau sekitar Rp7 triliun.
"Nasabah-nasabah yang menjadi segmen utama kami akan bertumbuh lebih baik," kata dia.
Pada 2016 ini, Paulus mengklaim, Bank dengan aset terbesar di Asia Tenggara itu ingin memperbesar portofolio kredit sektor konsumer dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selama ini, DBS banyak menjalankan fungsi intermediasi untuk segmen korporasi.
Target DBS secara jangka panjang atau paling tidak 6 tahun ke depan adalah porsi kredit korporasi, konsumer dan UMKM dapat seimbang, masing-masing di kisaran 30 persen.
Di sektor korporasi, Paulus memprediksi, pembangunan infrastruktur pemerintah dan swasta akan menjadi pendorong utama. Selain itu, dia juga meyakini kinerja perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor komoditas akan membaik, sehingga akan berdampak positif bagi peyaluran kredit perbankan.
"Selain itu, sektor otomotif dan farmasi juga akan membaik" ujarnya.
Di sisi lain, Paulus mengungkapkan, bank asal Singapura tersebut belum tertarik untuk menjadi bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Menurutnya, segmen KUR bukanlah sasaran dari DBS, sehingga dia melihat peluang di sektor tersebut kurang prospektif.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan menargetkan pertumbuhan kredit perbankan pada tahun ini bisa mencapai 14 persen.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan industri perbankan siap untuk mencapai target tersebut, terindikasi dari angka kredit bermasalah atau "non performing loan" (NPL), rasio kecukupan modal (CAR), dan likuiditas masih dalam batas normal.
Mengacu laporan publikasi OJK per Oktober 2015, jumlah kredit yang telah dikucurkan Bank DBS Indonesia mencapai Rp43,19 triliun. Jumlah ini tumbuh 9,31 persen dibanding Oktober 2014 yang mencapai Rp39,51 triliun.
(Antara)
Berita Terkait
-
OJK Tegaskan Likuiditas Perbankan Solid, Tahan Guncangan Global, Ini Buktinya
-
Perang Iran-Israel Bikin Emas Jadi Primadona? Ini Kata Ahli dan Pilihan Investasi Lainnya
-
Utang Indonesia Tembus Rp 7.144,6 Triliun, Ekonom: Itu Belum Besar
-
Era AI Dimulai: Bank Terbesar Singapura, Potong 4.000 Pekerjaan
-
Pilih Pakai AI, Bank DBS PHK 4.000 Karyawan
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Tanggapi Sengkarut Utang Kereta Cepat, AHY: Saya Tak Mau Ada Polemik!
-
AHY Ungkap PR Prabowo Setelah 1 Tahun Menjabat: 9,9 Juta Keluarga Tidak Punya Rumah
-
AHY Enggan Buru-buru Bangun Tanggul Raksasa Jawa, Khawatir Anggaran Membengkak
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Menteri dan Wamen Dapat Mobil Dinas Maung, Purbaya: Uang Ada, Tergantung Pindad?
-
Disuruh Prabowo Pindahkan Uang Korupsi Rp 13,2 T, Purbaya: LPDP Uangnya Masih Kebanyakan
-
Cara Mendaftarkan Nama ke DTKS Agar Bisa Terima Bansos, KIP, PKH Sampai Prakerja!
-
BSU Rp 600 Ribu Cair Lagi Oktober 2025? Jangan Asal Cek Rekening, Ini Faktanya
-
Menkeu Purbaya Ungkap Nasib Insentif Mobil, Singgung Kesiapan Industri Otomotif
-
Ditantang Dedi Mulyadi, Menkeu Purbaya: Mungkin Anak Buahnya Ngibulin Dia