Suara.com - Direktur Utama PT Kereta Api Borneo Andrey Shigaev meyakinkan kereta api yang kini masih dalam tahap pembangunan untuk menghubungkan sejumlah kawasan di Provinsi Kalimantan Timur akan beroperasi pada 2020.
"Dari beberapa tahapan yang sudah dilakukan, saya bisa katakan bahwa pada 2020 mendatang kereta api ini bisa beroperasi," kata Andrey ditemui usai menghadiri Penyerahan Panji Keberhasilan dalam rangkaian HUT ke-59 Pemprov Kaltim di Stadion Madya Sempaja Samarinda, Senin (11/1/2016).
Proyek pembangunan jaringan rel kereta api tersebut menelan investasi sekitar Rp72 triliun. Dana sebesar itu merupakan anggaran yang dikeluarkan oleh Rusia Rail Ways sebagai investor.
Sebagai kereta api angkutan barang, maka jalur kereta api tersebut akan digunakan untuk mengangkut sejumlah komoditas di Kaltim seperti batu bara, hasil migas, kelapa sawit, dan sejumlah komoditas lainnya.
Panjang rel kereta api yang dibangun oleh Rusia Rail Ways terdapat dua jalur dengan panjang mencapai 900 kilometer, sementara waktu pembangunan diperkirakan selama lima tahun yang dimulai sejak 2014.
Untuk jalur pertama rel kereta api dimulai dari Kabupaten Kutai Barat hingga ke kawasan industri Buluminung di Kabupaten Penajam Paser Utara. Sedangkan jalur kedua dibangun dari Kabupaten Kutai Kartanegara hingga kawasan ekonomi di Kabupaten Kutai Timur.
Panjang rel kereta api tersebut tersambung dari sejumlah daerah, antara lain di Kutai Barat sepanjang 80 km, Paser 40 km, Penajam Paser Utara 70 km, dan Balikpapan sepanjang 10 km.
"Untuk tenaga teknis yang dapat mengoperasionalkan kereta api dan jaringannya, kami sudah bekerja sama dengan Pemprov Kaltim menyekolahkan anak-anak Kaltim ke Rusia. Total mencapai 350 mahasiswa asal Kaltim yang kini di Rusia. Setelah lulus, mereka akan menjadi ahli sesuai jurusannya, sehingga layak bekerja di PT Kereta Api Borneo," kata Andrey Shigaev.
(Antara)
Berita Terkait
-
Dapat Dana Tambahan Rp 30 Triliun, Kereta Cepat Rute Los Angeles - San Fransisco Tetap Dibangun
-
Bupati Pati Sudewo Diduga Terlibat Korupsi Pembangunan Jalur KA di Sumatera hingga Sulawesi
-
Niatnya Curi HP, Aksi Copet Ini Malah Jadi Konten dan Terekam Jelas oleh Calon Korban
-
Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api, Mobil Tertabrak Kereta Api Ranggajati di Probolinggo
-
Demo Besar-besaran Buruh di DPR, Belasan Kereta Api Terpaksa Berhenti di Stasiun Jatinegara, Kenapa?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
Terkini
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah