Suara.com - Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap Merauke Brigjen TNI Supartodi mengharapkan adanya kerja sama pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengawasi puluhan kapal eks asing milik PT Minatama Mutiara di Pelabuhan Paumako, Timika.
"Perlu ada kerja sama dengan pemerintah daerah untuk transparan mengawasi persoalan ini, termasuk masyarakat," kata Supartodi di Timika, Papua, Senin (18/1/2016).
Ia mengemukakan hal itu usai meninjau 35 kapal eks asing milik PT Minatama Mutiara yang kini diamankan di Pelabuhan Paumako.
Sembilan kapal eks asing milik perusahaan itu kabur dari kawasan Pelabuhan Paumako, Timika pada 30 Desember 2015 bersama 39 orang anak buah kapal yang berkewarganegaraan Cina.
Dalam peninjauan itu, Danrem Merauke didampingi sejumlah pejabat TNI di wilayah Mimika seperti Komandan Brigif 20/Ima Jaya Keramo Kolonel Inf Endro Satoto, Komandan Lanal Timika Letkol Laut (P) Viktor Siagian, dan Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol (Inf) Andi Kusworo.
Sejumlah anggota DPRD Mimika juga ikut dalam rombongan itu antara lain Elminus Mom, Nurman Karupukaro dan Viktor Kabey.
Brigjen Supartodi mengatakan sembilan kapal eks asing yang kabur dari Pelabuhan Paumako, Timika telah teridentifikasi oleh pihak TNI AL dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Ia berharap kasus serupa tidak terulang di kemudian hari.
Komandan Lanal Timika Viktor Siagian mengatakan kasus kaburnya sembilan kapal eks asing milik PT Minatama Mutiara sedang dalam investigasi KKP dan aparat penegak hukum.
Sembilan kapal itu terdeteksi sudah berada di wilayah negara tetangga Papua Nugini (PNG).
"Menteri Kelautan dan Perikanan sudah mengirim surat ke Pemerintah PNG untuk meminta bantuan menangkap kapal-kapal yang melarikan diri tersebut dan segera dibawa ke Indonesia untuk melakanakan proses hukum," kata Viktor.
Berdasarkan data yang diterima Lanal Timika, puluhan ABK berkewarganegaraan Cina tersebut masuk ke Indonesia tanpa melapor ke Kantor Imigrasi Tembagapura di Timika.
Kejanggalan lain yang ditemukan Lanal Timika, kapal-kapal tersebut menggunakan bendera ganda yaitu Indonesia dan Cina.
Menyikapi kejadian itu, pihak Lanal Timika akan memperketat pengawasan kapal-kapal milik PT Minatama yang masih parkir di kawasan Pelabuhan Paumako.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, sebanyak sembilan kapal perikanan eks-asing yang dibawa anak buah kapal (ABK) asal Republik Rakyat Cina dari Pelabuhan Pomako, Timika, Papua, Rabu (30/12/2015).
"Pada tahun baru ini ada berita yang tidak menyenangkan yaitu larinya sembilan kapal eks-Cina," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (11/1/2016).
Menteri Kelautan dan Perikanan mengungkapkan, kapal eks-asing yang tercatat milik perusahaan Grup Minatama asal Indonesia itu dinyatakan telah dilarikan pada 30 Desember 2015 oleh para ABK yang langsung datang dari Tiongkok. (Antara)
Berita Terkait
-
Ditangkap di Laut Natuna Utara, Kapal Berbendera Vietnam Diduga Angkut 80 Ton Ikan Hasil Curian
-
Skor Indeks Kesehatan Laut Indonesia Anjlok: Ancaman Nyata bagi Masa Depan
-
KKP Tangkap 2 Kapal Asing Berbendera Malaysia di Selat Malaka, Tapi Isinya ABK WNI
-
KKP Tangkap 2 Kapal Pencuri Ikan Filipina di Perairan Papua, Kerugian Negara Capai Rp50 M
-
Berkeliaran di Natuna Utara Diduga Curi Ikan, 2 Kapal Berbendera Vietnam Berakhir Kayak Gini
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Revisi UU P2SK Dinilai Beri Perlindungan bagi Nasabah Kripto
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan