Suara.com - Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) menargetkan laba pada tahun 2016 meningkat 40 persen dari laba pada tahun sebelumnya.
"Tahun ini kami menargetkan laba sebesar Rp180 miliar setelah pajak, yakni tumbuh 40 persen jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp129 miliar," kata Direktur Utama Bank Sulutgo Johanis Salibana di Manado, Selasa (26/1/2016).
Upaya mencapai target tersebut, menurut Johanis, perlu peningkatan kinerja, baik penghimpunan dana masyarakat maupun pemberian kredit.
Karena pertumbuhan laba relatif cukup tinggi tersebut, dia memandang perlu ekspansi kredit bank yang harus berjalan relatif cukup baik.
Dengan adanya pertumbuhan kredit tersebut, lanjut dia, secara langsung memberi dampak pada perolehan laba perusahaan yang mengalami penaikan relatif cukup tinggi karena adanya bunga pinjaman.
Selain pendapatan bunga pinjaman atau "spread" tersebut, kata Johanis, pencapaian laba akan tinggi karena kepercayaan masyarakat terhadap Bank Sulutgo untuk melakukan berbagai transaksi keuangan.
Makin banyak transaksi keuangan dilakukan, menurut dia, akan lebih menguntungkan bagi Bank Sulutgo karena mendapatkan pendapatan berupa "fee based income", seperti provisi lainnya.
Kinerja Bank Sulutgo akan makin baik, bukan hanya dari sisi peningkatan laba, melainkan juga secara umum terlihat dari peningkatan aset.
Pada tahun 2016, diperkirakan rata-rata peningkatan aset, dana pihak ketiga, dan kredit sekitar 10--30 persen.
Ia berpendapat bahwa terciptanya peningkatan beberapa indikator keuangan tersebut tidak lepas dari peran serta seluruh masyarakat Sulut.
"Terima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap Bank Sulutgo," ucapnya.
Di lain pihak, dia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan Bank Sulutgo yang tidak kenal lelah memberikan yang terbaiknya untuk mencapai target tersebut.
Mengacu laporan keuangan perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per November 2015, laba bersih Bank Sulutgo mencapai Rp96,47 miliar. Jumlah tersebut mengalami penurunan 35,97 persen dibandingkan November 2014 yang mencapai Rp150,67 miliar. (Antara)
Berita Terkait
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Tumbuh 13,6 Persen, BBTN Raih Laba Bersih Rp1,7 Triliun di Semester I-2025
-
Meroket 27 Persen, IIF Catatkan Laba Bersih Rp 255,1 Miliar di Semester I-2025
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam