Suara.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menegaskan, pembangunan proyek Kereta Cepat Jakata-Bandung sama sekali tidak ada jaminan dari pemerintah jika proyek gagal dibangun. Baik langsung ataupun tidak langsung.
Dalam perjanjian awal dengan pemerintah Cina, proyek ini dibangun melalui skema bisnis to bisnis melalui konsorsium yang dibentuk oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama dengan pemerintah Cina.
"Tidak ada jaminan dari pemerintah. Konsesi awal itu sudah saya sebut, satu tidak ada jaminan APBN baik langsung dan tidak langsung. Ini harus jelas. Tidak ada jaminan pemerintah," kata Jonan saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (1/2/2016).
Ia pun mengatakan hingga saat ini pengembang kereta cepat juga tidak meminta jaminan kepada pemerintah. "Kalau minta juga enggak dikasih juga kok," ungkapnya.
Jonan menegaskan, proyek yang menelan investasi sebesar Rp77 triliun ini murni bisnis antara BUMN Indonesia dengan Cina. Artinya,pemerintah sama sekali tidak mengganggarkan dana dalam APBN untuk mendanai proyek tersebut. Ia pun mengatakan, apapun yang terjadi dalam masa konsesi bukan tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab badan usaha.
"Karena disana (dalam proyek KA Cepat) tidak ada jaminan pemerintah," kata Jonan.
Hingga saat ini, Jonan belum mengeluarkan izin pembangungan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebab, PT KCIC belum menyelesaikan berbagai dokumen perizinan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomer 66 Tahun 2013 Tentang Perizinan Prasarana Perkeretaapian.
Selain itu, Jonan juga belum meneken konsesi kereta cepat dengan PT KCIC. Kementerian Perhubungan memilih untuk berhati-hati lantaran penandatangan konsesi akan berjalan 50 tahun.
Berita Terkait
-
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diklaim Pakai Teknologi Tercanggih
-
Cina Minta Jaminan KA Cepat, Menkeu: Saya Belum Pernah Dengar
-
Jokowi Janji Buka-bukaan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
-
DPR: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Harus Diawasi Penuh
-
Agus Pambagio: Harga Tiket Kereta Cepat Terlalu Mahal
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik