Suara.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan meluncurkan fasilitasi Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) pada 22 Februari mendatang.
"Sebelumnya ini kami sebut Izin Investasi Izin Konstruksi, tapi setelah kami tinjau lagi ini ternyata bukan izin, tapi kemudahan investasi jadi kami ubah namanya," kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (9/2/2016).
Franky menjelaskan, KLIK merupakan implementasi paket kebijakan ekonomi tahap II yang diluncurkan pemerintah September 2015 terkait layanan perizinan investasi tiga jam.
Ada pun layanan perizinan investasi kilat itu telah diluncurkan (soft launching) sejak 26 Oktober 2015.
Menurut Franky, KLIK diharapkan dapat memberi kemudahan bagi investor dalam merealisasikan investasinya di Indonesia.
Kemudahan itu juga diharapkan mampu meningkatkan minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia serta berdampak positif dan menambah daya saing Indonesia di bidang kemudahan pelayanan perizinan investasi.
"Perusahaan setelah mendapatkan Izin Investasi/Izin Prinsip, baik dari PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Pusat maupun PTSP daerah setempat, dapat langsung melakukan konstruksi sambil secara paralel mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Lingkungan (UKL/UPL, Amdal) dan perizinan pelaksanaan daerah lainnya sepanjang telah memenuhi ketentuan Tata Tertib Investasi Kawasan Industri," jelasnya.
Franky mengemukakan, pihaknya akan memilih dan menetapkan kawasan industri untuk dimasuki investor guna mendapatkan kemudahan tersebut.
Untuk tahap "pilot project" (proyek percontohan), pihaknya memilih sembilan kawasan industri yang telah diajukan oleh pemerintah daerah setempat.
Menurut Franky, impelementasi KLIK merupakan kesepakatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah di tingkat I dan II dalam rangka mempercepat realisasi investasi.
KLIK memungkinkan pemerintah daerah menyetujui masuknya investasi di wilayah mereka dan langsung melakukan konstruksi sambil mengurus perizinan tingkat daerah secara paralel.
Dengan demikian, investasi bisa lebih cepat terealisasi tanpa terhambat perizinan-perizinan di daerah yang diklaim menguras waktu panjang. "Proses ini yang kami ingin percepat ketimbang harus menyelesaikan semua perizinan yang banyak itu. Kalau sembilan ini sukses, tentu akan banyak daerah yang ikut (mengimplementasikannya)," pungkasnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!
-
Tips Mengelola Uang dari Purbaya untuk Anak Muda: Tabung dan Investasi
-
Cara Memilih Broker Trading Terpercaya untuk Pemula: Kenali Ciri-cirinya
-
Kajian CPI: Investasi Sektor Ketenagalistrikan di RI Masih Jauh dari Target
-
Investment Outlook 2025 Redefining Value: Investment Strategy in the Age of Innovation
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
PGN Mulai Bangun Proyek Injeksi Biomethane di Pagardewa
-
Qlola by BRI Bawa Revolusi Baru Pengelolaan Keuangan Digital, Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
ReforMiner Institute: Gas Bumi, Kunci Ketahanan Energi dan Penghematan Subsidi!
-
Isi Pertemuan Prabowo, Dasco, dan Menkeu Purbaya Rabu Tadi Malam
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
Bank Mandiri Wujudkan Komitmen Sosial Bagi 60.000 Warga Indonesia: 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri
-
Sejarah Baru Hilirisasi Industri Petrokimia
-
Rupiah Menguat, Didukung Ekonomi Tumbuh 5,04% dan Sentimen Positif Pasar Global
-
OJK Beri Syarat jika Himbara Mau Naikkan Bunga Deposito Valas
-
BPKN Ungkap Hasil Investigasi Sumber Air Aqua, Begini Hasilnya