Suara.com - Bank Indonesia (BI) menilai belanja pemerintah akan menjadi pendorong utama yang memacu ekonomi domestik pada tahun ini tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan, momentum meningkatnya pertumbuhan ekonomi terlihat jelas pada triwulan IV 2015 yang tumbuh di atas 5 persen.
"Triwulan IV lalu pertumbuhan ekonomi 5,04 persen, di atas proyeksi BI. Sumber pertumbuhannya paling besar didorong oleh belanja pemerintah. Kelihatan sekali sumber pertumbuhan di sektor konstruksi, sejalan dengan proyek infrastruktur yang dilakukan pemerintah," ujar Juda saat media briefing di Kantor Pusat BI, Jakarta, Selasa (9/1/2016).
Untuk Triwulan I 2016 sendiri, Juda meyakini pertumbuhan ekonomi akan meningkat dibandingkan triwulan I tahun lalu di mana saat itu pemerintah masih melakukan reorganisasi kementerian.
"Triwulan ini, dengan adanya lelang di akhir 2015, pertumbuhan akan sangat cepat dan tinggi," kata Juda.
Secara keseluruhan tahun, Juda juga optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini akan lebih tinggi dan terakselerasi dengan lebih cepat. Ia menilai sejumlah lembaga kajian ekonomi kemungkinan akan merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi.
"Konsensus (proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016) kan 4,9 persen. Kalau BI masih di 5,2-5,6 persen, kami masih konsisten," ujar Juda.
Pertumbuhan ekonomi sepanjang 2015 lalu tercatat 4,79 persen (yoy) seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV yang didukung oleh meningkatnya peran Pemerintah, baik dalam bentuk konsumsi pemerintah maupun investasi infrastruktur.
Sebagaimana diketahui, mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia tahun 2015 tumbuh 4,79 persen. Capaian ini melambat bila dibanding tahun 2014 sebesar 5,02 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 10,06 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 5,38 persen.
Perekonomian Indonesia tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp11.540,8 triliun dan PDB perkapita mencapai Rp45,2 juta atau US$3,377.1. (Antara)
Berita Terkait
-
Data Uang Nganggur di Pemda Berbeda, BI: Itu Laporan dari Bank Daerah
-
BI: Waspadai Inflasi Akhir Tahun, Harga Pangan Mulai Melonjak
-
Waduh, Potensi Kerugian Akibat Serangan Siber Tembus Rp 397,26 Kuadriliun
-
Permintaan Naik, BI Prediksi Penjualan Eceran Kian Meningkat Akhir 2025
-
QRIS Indonesia Siap Tembus Korea Selatan, Digunakan Tahun Depan!
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini