Suara.com - PT Bank Mandiri Persero akan memangkas bunga kreditnya sebesar 25-50 basis poin pada Maret 2016. Menurut Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, penurunan terutama untuk segmen pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Kurang lebih kita sesuaikan sekitar segitu (25-50 bps)," kata Kartika di Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Tiko, sapaan akrab Kartika, mengatakan dari seluruh segmen kredit Mandiri, kredit sektor UMKM memang masih "dibanderol" dengan bunga kredit yang tinggi. Hal itu dikarenakan biaya pelayanan, yang termasuk dalam biaya operasional (overhead cost) perbankan untuk pelayanan segmen mikro tergolong tinggi.
"'Cost to serve' (biaya pelayanan) memang mahal. Kita harus buka cabang kantor untuk itu," ucapnya.
Sedangkan untuk beberapa segmen lain, menurut Tiko, tidak semua bertengger di dua digit. Misalnya, untuk segmen korporasi yang sudah berada di bawah 10 persen.
Tiko mengatakan untuk menentukan pemangkasan bunga kredit pada Maret, pihaknya akan melihat kondisi likuiditas, yang ditengarai kembali mengetat akhir-akhir ini.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sebelumnya, kondisi likuiditas perbankan memang sedikit lebih ketat. Salah satu penyebabnya adalah penerbitan obligasi pemerintah yang mampu menarik dana dari perbankan.
Pada awal Februari ini, Mandiri juga pernah mengemukakan rencana untuk melakukan penyesuaian suku bunga dana, menyusul diturunkannya suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 25 basis poin, menjadi 7,25 persen pada Januari 2016 lalu.
Budi mengatakan penurunan bunga kredit di Indonesia memang diperlukan untuk menstimulus kegiatan ekonomi, terutama sektor riil. Kemudahan fasilitas pembiayaan juga diperlukan agar pelaku usaha domestik dapat bersaing dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Adapun Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit mencapai 12-14 persen pada tahun ini, setelah pada 2015 perseroan manyalurkan kredit sebanyak Rp595,5 triliun atau tumbuh 12,4 persen dibanding 2014.
Mengacu laman resmi Bank Mandiri per 31 Desember 2015, suku bunga dasar kredit (SBDK) Bank Mandiri untuk kredit korporasi 10,50 persen, kredit ritel 12,25 persen, kredit mikro 19,25 persen, kredit konsumsi KPR 11,00 persen dan kredit konsumsi non KPR 12,50 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
Ekonom Bank Mandiri: Tabungan di bawah Rp 100 Juta Terus Digerus, Masyarakat Tak Punya Penghasilan
-
Pemerintah Naikkan Harga Beras, Inflasi Mengintai
-
Ekonom Bank Mandiri: Perekonomian Indonesia Diprediksi Tumbuh 4,96 Persen di 2025
-
Rumah Mewah Digerebek, Otak Penculikan Kepala Bank BUMN Kepergok Pakai Wig! Ini Pengakuannya...
-
Bukan Kaleng-kaleng! Polisi Ungkap Jejak Kriminal Dwi Hartono Otak Pembunuh KCP Bank
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
-
Geger PHK Massal di Gudang Garam, Menko Airlangga Ungkap Isu Modernisasi Pabrik
-
Otak di Balik 17+8 Tuntutan Rakyat: Siapa Sebenarnya Afutami yang Viral di Medsos?
-
Menpan-RB Kode CPNS 2025 Kembali Dibuka, Ini Cara Daftar dan Syaratnya
-
Dulu Raja Rokok Hingga Saham, Kini Gudang Garam Berada di Tepi Jurang
Terkini
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
-
DANA Kaget: Rejeki Nomplok di Era Digital? 3 Link Aktif Terbaru Hari Ini
-
Pemerintah Pede Transaksi Harbolnas 2025 Tembus Rp35 Triliun Meski Daya Beli Lesu
-
Promo Sarapan HeBat di McD: Perut Kenyang, Kantong Aman Mulai Rp15 Ribuan!
-
Dompet Terasa Pas-pasan? 5 Tanda Ini Justru Bukti Anda Sudah Masuk Jebakan Kelas Menengah
-
Geger PHK Massal di Gudang Garam, Menko Airlangga Ungkap Isu Modernisasi Pabrik
-
Ada Dugaan Kartel Bunga Pinjol di AFPI, Apa Kata OJK?
-
Jangan Lewatkan! Promo Indomaret Tebar Cashback Rp5.000, Belanja Jadi Lebih Hemat!
-
Mengundurkan Diri, PM Jepang Shigeru Ishiba Relakan Gaji Rp 4,4 Miliar
-
Modus Penipuan Baru AI Makin Canggih, Masyarakat Banyak Kena Tawaran Investasi