Suara.com - Hingga 18 Februari 2016, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat lima perusahaan asal Cina telah memanfaatkan layanan investasi tiga jam dengan nilai investasi 2,34 miliar dolar AS (setara Rp32,5 triliun, kurs Rp13.900).
Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (29/2/2016), mengatakan nilai investasi sebesar Rp32,5 triliun tersebut setara dengan 60 persen dari total 20 perusahaan yang mengurus investasi melalui layanan izin investasi tiga jam yang total investasinya mencapai Rp54 triliun. "Sekarang ada peningkatan yang cukup positif, kalau layanan ini sebelumnya seminggu melayani kita, kami bulan lalu ada yang sehari melayani tiga investor termasuk Cina. Jadi trennya positif," katanya.
Franky mengatakan pihaknya akan terus mengkomunikasikan keberadaan layanan izin investasi tiga jam kepada investor, termasuk dari Cina sebagai salah satu negara yang menjadi prioritas pemasaran investasi.
Lebih lanjut, selain perusahaan-perusahaan investor Cina tersebut, terdapat 13 perusahaan pemasok komponen perusahaan otomotif Cina yang sudah antri untuk mengajukan izin tiga jam. Ketiga belas perusahaan tersebut merupakan bagian dari lima belas perusahaan komponen, pemasok bagi investor otomotif asal Cina yang saat ini sedang proses konstruksi di Indonesia.
"Dua perusahaan lainnya berasal dari Amerika Serikat dan Jerman. Ini sedang menjadi salah satu proyek yang akan dikawal oleh tim 'Marketing Officer' Cina BKPM," katanya.
Kemudahan layanan izin investasi tiga jam diharapkan dapat meningkatkan capaian target investasi tahun 2016 mencapai Rp594,8 triliun, naik dari realisasi investasi tahun sebelumnya sebesar Rp545,4 triliun. (Antara)
Berita Terkait
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
Menperin Sebut Investasi Asing Menguat ke Industri Manufaktur
-
Toyota-Pertamina Siap Bangun Pabrik Bioetanol di Lampung, Mulai Jalan 2026
-
Pemerintah Rayu Toyota Bangun Pabrik Etanol
-
PLN - BKPM Perkuat Kolaborasi di Sektor Ketenagalistrikan: Dorong Pertumbuhan Investasi
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Cara Cek Penerima PIP 2026 Melalui HP dan Jadwal Pencairan Dana
-
Jaga Daya Beli dan Inflasi Pangan, AGP Gelar Pasar Murah di 800 Titik
-
Lonjakan Penipuan Digital Jadi Alarm, Standar Keamanan Siber Fintech Diperketat
-
Indonesia Kukuhkan Diri Jadi Episentrum Blockchain & Web3 Asia Tenggara
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook