Suara.com - Direktur Eksekutif Trade Union Rights Centre (TURC) Surya Chandra mengatakan penetapan upah minimum harus dilakukan secara hati-hati. Penetapan upah minimum yang terlalu tinggi akan membahayakan ekonomi itu sendiri.
"Selama ini kadang penetapan upah minimum di berbagai daerah cenderung politis. Kalau menjelang pilkada, penetapan upah minimum tinggi, ketika tak ada pilkada, cenderung lebih rendah. Ini yang berbahaya," kata Surya saat dihubungi oleh Suara.com, Kamis (3/3/2016).
Mantan salah satu kandidat pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut menegaskan penetapan upah minimum tak boleh terlalu tinggi. Karena memang itu standar terendah untuk pekerja dengan posisi yang terendah dan masa kerja yang terendah. "Kalau terlalu tinggi, akan merusak prinsip penetapan upah minimum itu sendiri,"ujar Surya.
Ia membantah jika turunnya daya beli pekerja dan masyarakat karena kebijakan upah minimum yang rendah. Menurutnya, daya beli diukur dengan menggunakan banyak variabel seperti inflasi dan lain sebagainya. "Upah minimum hanyalah salah satu variabel saja. Tidak tepat disimpulkan daya beli rendah karena upah minimum rendah. Karena jika upah minimum terlalu tinggi, beberapa industri seperti garmen akan berada dalam kondisi yang riskan. Akan negatif bagi ekonomi kita sendiri," tutup Surya.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan adalah sebuah kebohongan bila ada yang menyatakan bahwa upah pekerja di Indonesia sudah tinggi. "Bila ada yang mengatakan upah pekerja sudah tinggi, itu adalah retorika saja yang ingin mempertahankan kebijakan upah murah di Indonesia," kata Said Iqbal dalam jumpa pers di sela-sela Rapat Kerja Nasional KSPI di Jakarta, Selasa (1/3/2016).
Iqbal mengatakan, berdasarkan buku Tren Ketenegakerjaan 2014-2015 yang diterbitkan Organisasi Buruh Internasional (ILO), upah rata-rata pekerja di Indonesia adalah 174 dolar Amerika Serikat, di atas upah rata-rata pekerja Kamboja dan Laos. Menurut Iqbal, nilai tersebut di bawah upah rata-rata pekerja di negara-negara Asia Tenggara lainnya, misalnya Singapura (3.547 dolar), Malaysia (609 dolar), Thailand (357 dolar), Filipina (206 dolar) dan Vietnam (181 dolar). "Bahkan dengan Vietnam yang selama ini selalu didengung-dengungkan upahnya di bawah Indonesia, kita sudah kalah tinggi," tuturnya.
Karena itu, Iqbal menyatakan tidak benar bila ada yang mengatakan Indonesia tidak bisa kompetitif di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) karena upah pekerja yang tinggi. "Kebijakan upah murah menyebabkan rasio GINI semakin melebar. Saat ini rasio GINI Indonesia 0,42. Rasio GINI Singapura rendah karena upahnya layak," katanya.
Berita Terkait
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Penjualan Menurun, Foot Locker Tutup 100 Gerai
-
Pemerintah Pede Transaksi Harbolnas 2025 Tembus Rp35 Triliun Meski Daya Beli Lesu
-
Ambang Batas Penghasilan Tak Kena Pajak Perlu Dinaikkan, Obati Daya Beli Menurun
-
Daya Beli Lesu, Agustus Deflasi 0,08 Persen
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises