Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengungkapkan pertemuan Presiden Jokowi dengan Wapres Swiss Doris Leuthard membahas upaya peningkatan kerjasama bidang ekonomi antara kedua negara. Dalam pertemuan itu juga ikut sejumlah delegasi dari kalangan pengusaha Swiss.
"Dalam pertemuan tadi membahas upaya peningkatan kerjasama ekonomi. Bersama Wapres Swiss juga ada delegasi yakni 10 perusahaan yang bergerak di bidang train-truck industry, civil aviation dan energy efficiency," kata Retno di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Retno menjelaskan, dalam catatan Pemerintah RI sepanjang tahun 2015 telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam kerjasama dibidang perdagangan. Dalam hubungan perdagangan ini Indonesia mendapatkan keuntungan naik 100 persen lebih tahun lalu.
"Jadi dibanding 2014, di tahun 2015 perdagangan Indonesia dan Swiss meningkat 102 persen dengan surplus di pihak Indonesia," ungkap dia.
Pada pertemuan ini juga disepakati untuk melanjutkan investasi Swiss di Indonesia. Sampai sekarang terdapat 150 perusahaan Swiss yang sudah beroperasi di tanah air.
"Perundingan Indonesia-EFTA (Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa) sejauh ini sudah berhenti atau tidak ada aktivitas selama tiga tahun. Kami sepakat untuk melanjutkan negosiasi, ini merupakan langkah maju untuk upaya kerjasama ekonomi," tandas dia.
Menlu Retno menambahkan, kerja sama development cooperation juga merupakan prioritas Swiss terhadap Indonesia. Ini merupakan salah satu ciri khas yang dilakukan pemerintah Swiss dalam kerjasama pembangunan yang kegiatannya bersifat mendasar.
"Hasilnya langsung dapat dirasakan oleh small and medium enterprises kita, dalam hal ini termasuk petani dan fisherman kita," ucap Retno.
Sementara itu, Menhub Jonan mengatakan, kerjasama di bidang penerbangan sipil akan dimulai dengan diperbaharuinya Air Service Agreement antara pemerintah Swiss dan Indonesia, juga pembicaraan di bidang transportasi di kereta api akan didiskusikan pada pertemuan lanjutan yang akan dilaksanakan esok.
"Ini sudah pernah dilakukan, tapi mau diperbaharui sehingga mudah-mudahan bisa ada penerbangan lebih banyak antara Swiss dan Indonesia serta sebaliknya," ucap Jonan.
Selain isu ekonomi, Wakil Presiden Swiss tersebut juga mengundang Presiden Jokowi untuk berkunjung ke negaranya pada tahun depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
BRI Umumkan Dividen Interim 2025 Rp137 per Saham, Didukung Laba Rp41,2 Triliun
-
Pengusaha Masih Males Ambil Utang ke Bank, Dana Kredit Nganggur Capai Rp2.500 Triliun
-
Efek Banjir Sumatra, Kemenkeu Permudah Cairkan Dana Transfer ke Daerah Terdampak Bencana
-
Kemenkeu Salurkan Dana Rp 4 Miliar ke Korban Banjir Sumatra
-
Ikuti Jejak Rupiah, IHSG Meloyo Hari ini Balik ke Level 8.600
-
Harap Bersabar, Pemerintah Umumkan UMP 2026 Paling Lambat 24 Desember
-
Purbaya Akui Ada Kementerian Lelet Serap Anggaran, Dana Dikembalikan Tembus Rp 4,5 T
-
Energi Terbarukan Mulai Masuk Sektor Tambang dan Perkebunan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya