Suara.com - Bali meraup devisa sebesar 4,87 juta dolar AS dari ekspor berbagai jenis perhiasan (permata) selama Februari 2016, menurun 9,82 persen dibanding Januari 2016 yang mencapai 5,40 juta dolar AS.
"Namun perolehan devisa sebesar 4,87 juta dolar AS itu jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat 17,98 persen, karena Februari 2015 hanya mengapalkan perhiasan senilai 4,13 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Ir Adi Nugroho di Denpasar, Sabtu (9/4/2016).
Ia mengatakan, hasil kerajinan perhiasan itu mampu memberikan andil sebesar 12,09 persen dari total perolehan ekspor non migas Bali pada bulan Februari sebesar 40,33 juta dolar AS, meningkat 11,44 persen dibandingkan bulan Januari 2016 hanya 36,19 juta dolar AS.
Permata dalam berbagai jenis perhiasan untuk perempuan hasil sentuhan tangan-tangan terampil prajin Bali paling banyak diserap pasaran Singapura 28,06 persen, menyusul Amerika Serikat 27,29 persen, Jepang 0,33 persen, Spanyol satu persen, Australia 1,95 persen, Perancis 0,97 persen dan Hong Kong 8,92 persen.
Selain itu juga menembus pasaran Italia 6,19 persen, Jerman 3,15 persen dan 22,15 persen sisanya menembus berbagai negara lainnya.
Adi Nugroho menambahkan, hasil perhiasan dibuat dalam berbagai bentuk rancang bangun (disain) yang ditekuni perajin Desa Celuk, Batubulan, Kabupaten Gianyar, selain menembus pasaran luar negeri juga sangat diminati wisatawan mancanegara dalam liburannya ke Pulau Dewata.
Hasil produksi sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu berupa aneka jenis perhiasan untuk wanita dari semua umur, berupa cincin, kalung, perhiasan telinga dan anggota tubuh lainnya, ujar Adi Nugroho.
Dalam meningkatkan mutu hasil kerajinan perhiasan, khususnya berbahan baku perak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar bekerja sama dengan Direktorat Industri Kecil Menengah (IKM) Wilayah II yang bernaung di bawah Kementerian Perindustrian memberikan bantuan alat tes kadar perak kepada perajin perak Desa Celuk, Sukawati, Gianyar.
Di Desa Celuk Kabupaten Gianyar terdapat sekitar sekitar 497 perajin perak, melalui bantuan alat canggih dan otomatis itu diharapkan mampu mencegah manipulasi terhadap kadar perak.
Kecanggihan alat pendeteksian yakni secara otomatis menampilkan angka dalam satuan karat, ketika dimasukkan benda berupa perak sehingga diketahui kadarnya secara pasti.
Sebelum menerima bantuan alat pendeteksian tersebut, Disperindag Kabupaten Gianyar pada Oktober 2015 juga telah memberikan pelatihan kepada puluhan perajin perak Desa Celuk tentang tata cara "casting", yaitu membuat perak dengan cara dicetak. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Pemerintah Mulai Tentukan Lokasi Hunian Tetap untuk Korban Banjir Sumatera
-
Isu BEEF Dicaplok Raksasa Korea Selatan, Efek Program MBG?
-
Ketika Uang Tunai Tak Lagi 'Sakti' di Negeri Sendiri? Mengapa Itu Bisa Terjadi?
-
Profil Samuel Ardi Kristanto, Pengusaha Usir Nenek Elina yang Kini Ditangkap Polisi
-
PU Percepat Penanganan Banjir Aceh Tamiang, 36 Alat Berat Dikerahkan
-
Purbaya Tambah Anggaran Rp 7,66 Triliun untuk THR dan Gaji ke-13 Guru ASN Daerah
-
Kilas Balik Pasar Kripto Sepanjang Tahun 2025
-
Setelah Libur Panjang, Rupiah Ditutup Lesu di Level Rp 16.788
-
WSBP Dorong Pembangunan Berkelanjutan Lewat Inovasi Beton Precast Ramah Lingkungan
-
Kementerian PU Tancap Gas Pulihkan Sanitasi Pascabencana, TPA Rantau Disiapkan Permanen