Suara.com - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan peningkatan ketrampilan buruh lokal. Sebab, Indonesia kini telah memasuki era pasar bebas dengan adanya MEA. Sehingga, dibutuhkan afirmasi dan proteksi SDM lokal yang menjadi sikap negara.
“Saat ini kita telah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Negara harus dorong pengusaha untuk tingkatkan daya saing buruh. Jangan sampai kita tertinggal dalam kompetisi SDM dengan bangsa-bangsa lain. Maka, program pelatihan (upgrading) perlu dilakukan secara simultan,” kata Jazuli dalam pernyataan tertulis yang dikirim kepada Suara.com, Minggu (1/5/2016).
Untuk mewujudkan adanya peningkatan keterampilan tersebut, maka Jazuli menilai perlu ada kehadiran negara untuk memastikan bahwa terciptanya hubungan industrial yang kondusif bagi kesejahteraan buruh.
“Negara harus hadir mewujudkan hubungan industrial yang kondusif bagi kesejahteraan buruh. Para pengusaha pun harus melihat buruh sebagai aset, bukan beban/ faktor produksi, sehingga kesejahteraan buruh menjadi perhatian serius,” tambah Anggota Komisi I ini.
Dengan adanya kesejahteraan yang mencukupi tersebut, akan mendorong produktivitas buruh yang tinggi. Karena buruh akan merasa dihargai dan bekerja secara giat dan gembira.
“Meski demikian, disadari upah buruh kita masih rendah. Tentu ini harus terus diupayakan peningkatannya secara optimal,” ujar legislator PKS sejak tahun 2004 ini.
Oleh karena itu, perlu dibangun hubungan yang mutual, bukan konfliktual, antara buruh dan pihak perusahaan.Pemerintah, tegas Jazuli, harus sensitif dalam mengeluarkan kebijakan, terutama yang berdampak langsung pada buruh.
“Jangan keluarkan kebijakan yang justru menyulitkan kondisi ekonomi rakyat dan kaum buruh. Atas kesadaran itu, Fraksi PKS selalu kritisi dan menolak kebijakan penaikan BBM dan tarif-tarif yang menghimpit ekonomi rakyat kecil,” ujarnya.
Dengan demikian, dengan adanya Hari Buruh yang diperingati setiap 1 Mei, penghormatan terhadap eksistensi dan jasa buruh dalam menopang perekonomian negara, dapat terus terjaga.
“Hari buruh adalah momentum bagi kita semua untuk memberikan penghormatan dan penghargaan jasa buruh bagi bangsa Indonesia. Buruh bekerja dengan pengetahuan, tenaga, dan ketrampilannya hingga menghasilkan produktivitas ekonomi yang menopang pembangunan,” ujar Jazuli.
“Saya ucapkan selamat. Doa dan harapan semoga kesejahteraan buruh makin meningkat,” Jazuli menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya