Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (18/5/2016) ditutup naik sebesar 5 poin atau 0,11 persen ke level 4.734 setelah bergerak di antara 4.713 - 4.743 . Sebanyak 145 saham naik, 136 saham turun, 86 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 5,737 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp 16 miliar.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe, Kamis (19/5/2016).
"IHSG hari ini, Kamis (19/5/2016( kami prediksi akan bergerak di range 4695-4775," kata Kiswoyo.
Pasar saham Amerika Serikat ditutup bervariasi pasca minutes dari pertemuan Federal Reserve bulan April yang mensinyalkan kemungkinan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Federal Reserve akan menaikkan suku bunga di bulan Juni jika data ekonomi menunjukkan lajupertumbuhan di kuartal kedua menguat begitu juga dengan laju inflasi dan sektor tenaga kerja. Dow Jones ditutup turun 0.03 persen, Nasdaq naik 0.36 persen dan S&P Indek naik 0.02 persen.
Pasar saham kawasan eropa ditutup mix dengan saham-saham financial memimpin kenaikan. Sementara di Inggris, Office for National Statistics melaporkan jumlah orang bekerja meningkat sebesar 44.000, kurang dari seperempat kenaikan yang ter-catat di akhir 2015. Sedangkan jumlah pengangguran berkurang sebanyak 2.000, menjaga tingkat pengangguran stabil di level terendah sedekade 5,1. Namun laporan ONS juga memperlihatkan tanda-tanda tekanan pada upah, dimana pertum-buhan gaji tahunan termasuk bonus melambat ke 2,1 persen dari 2,2 persen dalam periode 3 bulan sampai Februari. FTSE di Inggris turun 0.03 persen, DAX Jerman naik 0.54 persen dan CAC Prancis naik 0.31 persen.
Kiswoyo menambahkan bahwa Indonesia akan kehilangan potensi pasar ekspor senilai 2,9 miliar dollar AS jika tidak bergabung dengan Trans-Pacific Partnership (TPP). Kalau tidak bergabung dengan TPP Indonesia akan kehilangan potensi pasar sebesar 2,9 miliar dollar AS. Namun jauh lebih penting dari itu, jika Indonesia tidak bergabung dengan TPP, maka akan terjadi pengalihan perdagangan atau ekspor ke negara-negara TPP senilai 306 juta dollar AS.
"Hampir separuh dari 12 negara anggota TPP merupakan negara-negara berkembang yang memiliki struktur ekspor yang hampir sama dengan Indonesia. Secara relatif, harga barang yang mereka jual akan lebih murah dibandingkan barang serupa dari Indonesia, dikarenakan tarif yang rendah. Berdasarkan data SMART Sim-ulation, WITS, dan World Bank, tarif impor negara-negara di Amerika untuk produk Indonesia lebih besar dari tarif untuk negara-negara mitra ASEAN dan ASEAN+," jelas Kiswoyo.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok