Kamis, (26 /5/2016), bertempat di Gedung Dhanapala Jakarta, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggandeng Sucofindo dan BRI meluncurkan Layanan Elektronik Pembayaran Pungutan Dana Sawit yang akan mulai beroperasi secara penuh pada 1 Juni 2016.
Direktur Utama BPDPKS, Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa Layanan Elektronik Pembayaran Pungutan Dana Sawit ini merupakan bentuk komitmen BPDPKS dalam menjamin akuntabilitas, kemudahan dan kepastian. Melalui layanan online ini, stakeholders’ terkait, baik masing-masing eksportir maupun pemerintah, dapat melihat jumlah pembayaran yang telah dilakukan secara realtime.
BPDPKS tidak ragu menggandeng BRI dalam Layanan Elektronik Pembayaran Pungutan Dana Sawit karena BRI memberikan kemudahan dalam bertransaksi. Pembayaran pungutan dana sawit melalui Bank BRI dapat dilakukan melalui Petugas Teller dan E-Channel BRI, seperti ATM, Internet Banking, dan Cash Management System (CMS) BRI. Eksportir dapat melakukan pembayaran dimana saja baik di 10.612 Unit Kerja BRI yang tersebar di seluruh Indonesia maupun menggunakan 236,939 Unit E-channel BRI. Tidak hanya itu, BRI memberikan layanan pembayaran yang praktis karena pembayaran dapat dilakukan kapan saja selama 24 jam non-stop (real time online) dan tidak terpaku pada jam operasional layanan perbankan.
Layanan Elektronik Pembayaran Pungutan Dana Sawit membuat kegiatan ekspor sawit menjadi lebih cepat dan efektif, karena membantu eksportir dalam proses verifikasi dokumen ekspor dan membantu Sucofindo dalam memonitor secara online tagihan yang sudah berhasil dibayarkan oleh eksportir melalui Bank BRI. Dengan segala kemudahan yang didapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Layanan Elektronik Pembayaran Pungutan Dana Sawit menjadi terobosan inovasi terbaru hasil sinergi antara BPDPKS dan BUMN demi terlaksananya tata kelola Sawit Indonesia yang berkesinambungan (suistanable).
Kedepannya,BRI optimis dapat terus memberikan inovasi pelayanan terbaik bagi eksportir sawit. Kehadiran BRIsat (satelit BRI) tentunya akan memberikan jaminan serta kualitas jaringan komunikasi BRI, baik diseluruh Unit Kerja maupun E-Channel BRI yang tersebar di seluruh Indonesia.
Berita Terkait
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
Terkuak! Burung Merak yang Viral di Jaktim Ternyata Milik Bamsoet, Emang Boleh Dipelihara?
-
Berkeliaran di Jalan, Heboh Warga di Duren Sawit Jaktim Pamer Punya Banyak Burung Merak, Kok Bisa?
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Jaringan Kuras Rekening Tidur Nasabah Rp204 M, 2 Pelaku Ternyata Terlibat Pembunuhan Kacab Bank!
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
Terkini
-
Perencanaan dan e-RDKK yang Tepat Jadi Kunci Optimalisasi Penyerapan Pupuk Subsidi di Aceh
-
RI Resmi Punya Pembangkit Listrik Paling Canggih Se-Asia Tenggara
-
Bahlil: Permen Minerba akan Prioritaskan UMKM dan Koperasi Lokal, Bukan dari Jakarta
-
Purbaya Minta Tak Perlu Ada Wamenkeu Baru: Dari Pada Saya Pusing
-
Dirut BSI Tunggu Menkeu Purbaya untuk Jelaskan Penyerapan Dana Titipan Pemerintah
-
Investasi Makin Mudah, BNI Tawarkan ORI028 Lewat wondr by BNI
-
Atasi Konflik Tambang, Menkop Usul IUP Timah Dikelola Koperasi Merah Putih
-
Pembiayaan Iklim Jadi Tantangan, Indonesia Butuh USD 28 Miliar untuk Transisi Hijau
-
Pertamina Pastikan Pertalite Tidak Mengandung Etanol
-
Kandungan Etanol di BBM Pertamina Bikin Heboh, Ternyata Sudah jadi Tren Global