Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo menyarankan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) khusus usaha mikro kecil dan menengah nilainya 6 persen dan tanpa jaminan untuk mendorong daya saing mereka pada era MEA.
"Kami sudah sarankan dan terus memperjuangkan agar tahun depan bunga KUR khusus UMKM sebesar 6 persen," ujarnya di sela meninjau pusat kerajinan tangan "Tiara Handicraft" di Surabaya, Sabtu (18/6/2016).
Menurut dia, keputusan untuk kembali menurunkan suku bunga KUR tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap pelaku usaha kecil dan menengah.
Penurunan suku bunga KUR secara bertahap, kata dia, dilakukan dari sebelumnya 22 persen menjadi 12 persen, kemudian saat ini 9 persen serta diharapkan lagi turun menjadi 6 persen pada 2016.
"Harapannya, pelaku usaha semakin meningkatkan kemampuan pelaku UMKM dalam berproduksi," ucap anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI tersebut.
Dengan diberlakukannya suku bunga murah, lanjut dia, dari total sekitar 57 juta UMKM se-Indonesia bisa menjadi lebih baik dan mampu bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) saat ini.
Di sisi lain, pihaknya meminta Badan Standarisasi Nasional (BSN) proaktif turun ke bawah untuk memberikan sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) agar produk yang dihasilkannya diakui dan berkualitas.
"Kalau sudah berkualitas dan hasilnya memuaskan maka jangan ada lagi yang meragukan produk-produk dalam negeri sehingga serbuan asing tak berpengaruh karena masyarakat lebih memilih produk lokal," katanya.
Sementara itu, pemilik "Tiara Handicraft", Titi Winarti, mengaku sangat berharap jika suku bunga KUR diturunkan menjadi 6 persen karena dipastikan akan memperlancar usahanya.
"Apalagi pinjamannya tanpa jaminan. Semoga pemerintah merealisasikannya dan membantu kami para pelaku usaha dalam negeri," kata wanita yang merintis usahanya sejak 1995 tersebut dengan memperkerjakan penyandang disabilitas sebagai pegawainya tersebut. (Antara)
Berita Terkait
-
Bank Mandiri Kucurkan Rp 38,11 Triliun KUR hingga Oktober 2025
-
Penjaminan KUR Askrindo Tembus Rp1.096 Triliun, Ciptakan 61,8 Juta Lapangan Kerja
-
Sektor Produksi Jadi Penopang, BRI Salurkan KUR Rp130,2 Triliun hingga September 2025
-
BRI Perkuat Ekonomi Rakyat Lewat Akad Massal KUR dan Kredit Perumahan
-
Bobby Nasution Minta Maksimalkan KUR dan KPP untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
KPK Bidik Proyek Whoosh, Menteri ATR/BPN Beberkan Proses Pembebasan Lahan untuk Infrastruktur
-
Kemenperin: Penyeragaman Kemasan Jadi Celah Peredaran Rokok Ilegal
-
Emiten TOBA Siapkan Dana Rp 10 Triliun untuk Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
10 Aplikasi Beli Saham Terbaik untuk Investor Pemula, Biaya Transaksi Murah
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Mau Tinggalkan Batu Bara, Emiten TOBA Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
KOWANI Gandeng SheTrades: Rahasia UMKM Perempuan Naik Kelas ke Pasar Global!
-
Harga Perak Antam Naik Berturut-turut, Melonjak Rp 27.664 per Gram Hari Ini
-
Waspada! Rupiah Tembus Rp16.714, Simak Dampak Global dan Domestik Ini
-
Emas Antam Lagi Tren Naik, Harganya Kini Rp 2.367.000 per Gram