Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kameritiman saat ini tengah serius ingin mengembangkan pariwisata di Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal tersebut lantaran pemerintah telah menargetkan akan mendatangkan wisatawan mancanegara dari 91 ribu per tahun menjadi 500 ribu per tahun.
Tenaga Ahli Menteri Bidang Pembangunan Regional Kemenko Maritim, Bambang Susanto Priyohadi mengaku Wisata Labuan Bajo direncanakan akan menjadi kawasan yang sangat indah di tahun 2017 mendatang.
Pemerintah juga direncanakan membangun infrastruktur untuk memberikan keyamanan para wisatawan yang akan berkunjung ke Labuan Bajo atau Pulau Komodo.
"Ini sudah saatnya lah kita buat daerah-daerah di Indonesia untuk mendatangkan turis. Karena di Labuan Bajo nggak kalah hebatnya dengan seperto yang di Bali. Di Labuan Bajo Ibaratnya paket komplit lah ini," kata Bambang dalam diskusi di kantor Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2016).
Untuk mewujudkan ini semua, pihaknya mengaku sudah menyiapkan 11 rencana pembangunan dan pengembangan wisata di Labuan Bajo.
Berikut ini adalah 11 langkah pemerintah untuk membangun destinasi Wisata di Labuan Bajo:
1. Pengembangan kawasan baru sebagai turis hub.
2. Percepatan pembangunan jalan lintas utara.
3. Percepatan pembangunan Cargo Port Bari.
4. Pengembangan sistem penyediaan air bersih dari Cunca Wulang atau Cunca Rami.
5. Peningkatan penyediaan listrik melalui penarikan jaringan dari Ulumbu-Ruteng.
6. Penyusunan RDTR Labuan Bajo.
7. Pengembangan Sistem IPAL.
8. Pengembangan Bandara Komodo.
9. Pengintergrasian sistem tiketing yang ramah dengan konsumen.
10. Pembangunan reasearch center untuk pengembangan konservasi.
11. Penyediaan fasilitas kesehatan untuk mendukung kegiatan wisata.
Bambang menjelaskan, pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini akan terfokus di Labuan Bajo tidak untuk Pulau Komodo. Hal ini bertujuan untuk melindungi taman nasional komodo.
"Yang di pulau komodo kita stop dulu pembangunan. Karena selama ini sudah terlalu banyak pembangunan. Ini kan kawasan konservasi yang harus kita jaga. Ini memberikan ruang yang luas kepada binatang langka ini. Jadi kita stop dulu pembangunan di Pulau Komodo," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius