PT Pertamina (Persero) memastikan untuk memutus kontrak charter MT Andhika Arsanti setelah tertangkap tangan melakukan pemindahan minyak milik Pertamina secara tidak sah ke kapal lain.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan MT Andhika Arsanti yang disewa perusahaan untuk mengangkut minyak mentah ke RU III Plaju ditangkap oleh Polairud pada Kamis, (23/6/2016) dini hari di sekitar Muara Sungai Musi, saat sedang memindahkan muatan secara tidak sah ke kapal MT Merlion 2 berbendera Panama. Kapten Kapal dan Mualim 1 kapal telah ditetapkan sebagai tersangka.
Saat ini, katanya, pemilik kapal sedang melakukan kewajibannya untuk membongkar minyak yang akan dipasok untuk diolah di RU III Plaju. Sejauh ini potensi kerugian masih akan ditentukan setelah kapal bongkar muatan.
"Begitu selesai dibongkar, kami pastikan kontrak kapal langsung kami putus. Selain itu, kami akan perhitungkan berapapun minyak yang sudah mereka pindahkan secara illegal kepada pihak lain. Kami berharap ketegasan Pertamina dapat memberikan efek jera kepada siapapun oknum yang masih mencoba-coba melakukan tindakan tidak terpuji ditengah upaya Pertamina terus menekan losses pasokan minyak," tegas Wianda dalam keterangan resmi, Kamis (30/6/2016).
Wianda menambahka bahwa sewa kapal belum akan dibayar sampai dengan tuntasnya perhitungan potensi kerugian Pertamina. "Dengan mekanisme tersebut, Pertamina terhindar dari kerugian secara finansial," ujar Wianda.
Pertamina, kata Wianda, siap bekerjasama dengan Polairud untuk menuntaskan kasus penangkapan kapal yang mengangkut minyak mentah sebanyak 54.310 barel tersebut. "Polairud telah meminta kami untuk ikut menyaksikan pengukuran muatan kargo dan kami siap memberikan informasi apabila diperlukan," tambah Wianda.
Lebih jauh Wianda mengungkapkan Pertamina terus melakukan upaya pembenahan tata kelola arus minyak untuk menekan angka losses. Hingga Mei 2016, katanya, Pertamina telah sukses menurunkan angka losses menjadi 0,19 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya 0,34 persen.
"Dengan kasus ini semakin menguatkan komitmen kami untuk terus menekan angka losses sampai pada titik terendah dengan upaya terbaik yang dapat kami lakukan," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya