Suara.com - Di zaman sekarang ini, menyimpan uang atau menabung tidak hanya bisa kita lakukan pada celengan atau bank saja tetapi juga ada instrumen keuangan lainnya. Menabung di bank memang lebih baik bila dibandingkan menyimpan uang dirumah dalam bentuk celengan. Selain uang kita aman disimpan bank, uang kita juga dapat bertambah dengan bunga yang bank berikan.
Namun dalam hal ini kita perlu memahami biasanya bank memiliki kebijakan dengan saldo minimal tertentu dan dikenakan pajak pada bunga bank. Selain itu, menabung di bank juga terdapat biaya administrasi yang dikenakan setiap bulannya.
Maka dari itu, apabila uang kita kurang dari saldo yang ditentukan untuk menerima bunga, maka kita tidak diberikan bunga oleh pihak bank. Bahkan menyimpan uang di bank terkadang membuat uang kita berkurang karena biaya administrasi bulanannya. Selain itu ternyata bunga yang diberikan pihak bank tidak mampu melawan inflasi yang terjadi setiap tahunnya.
Lantas, Adakah cara bagi kita menyimpan uang selain dengan aman tetapi tetap mendapatkan hasil yang untung meski memiliki dana yang minim?
Jawaban dari pertanyaan di atas adalah tentunya ada. Seiring dengan perkembangan dunia keuangan dan investasi, kini reksa dana hadir menjadi alternatif untuk menyimpan uang dengan potensi keuntungan yang menarik serta dapat dimulai dengan minimum pembelian yang relatif rendah, yakni Rp100 ribu.
Reksa dana terdiri dari beberapa jenis yaitu reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana pasar uang. Setiap jenis reksa dana ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam menghasilkan keuntungan (return) dan risiko.
Dari keempat jenis reksa dana di atas, reksa dana jenis pasar uang menjadi instrumen yang hampir mirip dengan tabungan atau deposito. Jenis reksa dana ini cocok bagi kita yang menyimpan uang dengan tujuan jangka pendek yang relatif aman dan potensi return yang dihasilkan melebihi bunga deposito ataupun tabungan bank.
Reksa dana pasar uang sendiri adalah produk investasi yang dikelola oleh manajer investasi ke dalam deposito dan obligasi yang memiliki jatuh tempo kurang dari setahun. Meski portofolio reksa dana ini mayoritas berupa deposito, tetapi return yang dhasilkan bisa lebih besar karena pada reksa dana tidak dikenakan pajak dan biaya administrasi seperti yang diterapkan bank dalam menabung.
Sebagai contoh, apabila kita menyimpan uang sebesar Rp50 juta pada deposito bank sejak setahun lalu, dengan rata-rata bunga deposito sekitar4,25 persen per tahun, maka uang kita hanya bertambah Rp2,12 juta menjadi Rp52,12 saja, yang menjadi catatan hasil dari deposito ini belum bersih karena masih dipotong pajak atas bunga deposito sebesar 20 persen sehingga kita hanya menerima Rp51,70 juta saja.
Sementara itu, bila kita berinvestasi pada salah satu reksa dana pasar uang Syailendra Dana Kas yang dikelola oleh PT Syailendra Capital, dalam setahun terakhir mampu menghasilkan return 7,70 persen. Ini artinya apabila kita menyimpan uang Rp50 juta di reksa dana Syailendra Dana Kas sejak setahun lalu, uang kita telah bertambah sebesar Rp3,85 juta menjadi Rp53,85 juta. Tentunya hasil investasi reksa dana pasar uang lebih besar dibandingkan dengan deposito di bank.
Reksa dana pasar uang ini juga cocok bagi kita yang baru saja mengenal investasi. Sebeb jenis reksa dana ini memiliki fluktuasi pasar yang relatif rendah dan stabil pertumbuhannya sehingga seorang yang baru mengenal investasi pun tidak perlu cemas atau kahwatir bahwa uangnya akan hilang akibat penurunan harga pasar yang tajam.
Jadi, bagi yang belum tahu tentang reksa dana, kita bisa coba reksa dana pasar uang untuk dapatkan keuntungan yang lebih dan aman.
| Published by Bareksa.com |
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani