Menteri perdagangan negara-negara G20 melakukan pertemuan membahas perkuatan mekanisme investasi global dan stabilitas pertumbuhan ekonomi di Shanghai pada Sabtu (9/7/2016) hingga Senin (11/7/2016).
Menteri Perdagangan Cina Gao Hucheng, sebagai ketua pertemuan tersebut mengharapkan mekanisme yang konstruktif dalam perdagangan dan investasi oleh negara-negara G20, mampu mendorong sistem perdagangan multilateral, memacu pertumbuhan ekonomi global, di tengah perekonomian dunia yang masih lesu.
"Saat ini kondisi perekonomian global masih dalam kondisi lesu, pemulihan berjalan lambat, pertumbuhan perdagangan lemah, karenanya memerlukan langkah nyata antara lain perkuatan mekanisme investasi global, sebelum kondisi semakin memburuk," katanya.
Gao Hucheng mengatakan saat ini, negara anggota G20 secara kolektif mewakili 85 persen PDB dunia, 80 persen perdagangan dunia, dan dua per tiga penduduk dunia.
"Karena itu, negara G20 ingin berperan lebih aktif dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi global yang stabil," ujarnya menegaskan.
Pertemuan di Shanghai merupakan langkah dan upaya menghadapi tantangan yang tengah dihadapi negara anggota G20, yaitu rendahnya tingkat pertumbuhan perdagangan global empat tahun terakhir yang bertengger pada angka tiga persen.
Pertumbuhan ini di bawah tingkat pertumbuhan ekonomi global dan rata-rata pertumbuhan periode sebelum krisis 2008-2009 yang mencapai tujuh persen.
Keprihatinan juga dialamatkan pada kinerja arus investasi asing secara langsung atau foreign direct investment (FDI) global yang masih berada di bawah level puncaknya pada 2007.
Optimistis Menteri Perdagangan RI Thomas Trikasih Lembong kepada Antara mengatakan pihaknya optimistis perekonomian dunia akan membaik dalam waktu tidak terlalu lama, meski saat ini banyak pihak menilai kondisi ekonomi dunia dalam ketidakpastian.
"Ada dua hal yang membuat saya optimis, dan akan saya 'share' kepada forum, yakni siklus perekonomian Amerika Serikat yang semakin membaik dan kuat, setelah sempat mengalami perlambatan, serta kebijakan reformasi ekonomi Indonesia yang lebih efektif," katanya.
Thomas Lembong menuturkan meski sempat mengalami perlambatan, perekonomian Amerika Serikat, secara fundamental masih kuat dan akan semakin menguat, sehingga AS dapat menjadi lokomotif perekonomian dunia, termasuk meningkatkan ekspor Asia, khususnya Asia Tenggara ke AS.
"Kedua, saya semakin optimis dengan kapasitas pemerintah Indonesia untuk memformulasikan serta mengimplemantasikan reformasi ekonomi. Jadi, rezim investasi, perniagaan dan iklim investasi akan semakin baik," kata Mendag Lembong.
Di sela-sela kegiatan tersebut Menteri Perdagangan Thomas Lembong dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan mitra punya dari Tiongkok, Jepang, Uni Eropa, Inggris, Turki dan Belanda, guna menyelaraskan kebijakan perdagangan dan investasi serta upaya peningkatan kerja sama ekonomi bilateral, pengembangan investasi. (Antara)
Berita Terkait
-
Negosiasi Formal Kemitraan Ekonomi Indonesia-Eropa Segera Dimulai
-
Kepala BKPM Dijadwalkan Bertemu 10 Perusahaan Shanghai
-
BKPM: Investor Hangzhou Minati Sektor Otomotif dan Pengolahan
-
BKPM: Perusahaan Asal Qingdao Cina Minati Empat Sektor Investasi
-
BKPM Adakan Roadshow Pemasaran Investasi di Tiga Kota Cina
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Bank Mandiri Bagi Dividen Rp9,3 Triliun, Ini Jadwalnya
-
Apakah Gaji 3 Juta Bisa Beli Rumah KPR? Simak Penjelasan dan Skema Cicilannya
-
6 Ide Usaha Sampingan di Masa Pensiun Agar Tetap Produktif dan Bahagia
-
Langkah Keliru Danantara: Akuisisi Hotel di Mekkah Dinilai Berisiko dan Tabrak Mandat Investasi
-
Harga Cabai Rawit di Papua Pedas, Tembus Rp125 Ribu/Kg
-
Rupiah Bisa 'Bernafas Lega' Jelang Akhir Tahun
-
Pasca IPO, Superbank Tancap Gas! Laba Tembus Rp122 Miliar
-
Jelang Libur Nataru, Mayoritas Harga Pangan Nasional Kompak Melandai, Cabai dan Bawang Merah Turun
-
Sambut Nataru dan Tutup Buku 2025, BI Sesuaikan Jadwal Operasional Sistem Pembayaran
-
Tensi Panas! AS Adang Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Global Langsung Melompat