Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan dirinya sudah mengetahui dugaan upaya perbankan asing yang ingin menjegal repatriasi dana wajib pajak masuk ke Indonesia.
"Kami sudah dengar itu. Aku gak mau komentari dulu," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Senin (18/7/2016).
Darmin mengatakan pemerintah tidak akan tinggal diam jika memang upaya penjegalan tersebut benar-benar dilakukan.
Namun, saat ini Darmin memilih untuk tidak berkomentar banyak mengenai tindak lanjut yang akan pemerintah.
"Ya itu jangan sekarang deh dijelasinnya, nanti dulu deh," ujarnya.
Darmin juga hanya tersenyum dan enggan berkomentar ketika disinggung mengenai kabar bahwa terdapat lembaga keuangan asing yang diduga menawarkan kompensasi uang tebusan deklarasi, agar wajib pajak tidak melakukan repatriasi.
"Kalau masih berita aku komentari nanti orang marah," ujarnya.
Sikap Darmin tersebut menyusul beredarnya pemberitaan tentang upaya perbankan Singapura yang ingin menjegal repatrasi dana akibat kebijakan pengampunan pajak.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku sejak jauh-jauh hari sudah mendeteksi upaya-upaya penjegalan efektivitias amnesti pajak.
"Upaya itu sudah biasa. Itu basi," kata Menkeu pada kesempatan sebelumnya.
Bahkan Bambang mengaku sudah memberikan peringatan agar pihak lain tidak mengiming-imingi wajib pajak untuk tidak melakukan repatriasi.
"Kita berikan 'warning'," ujarnya.
Kebijakan amnesti pajak mulai berlaku Senin ini hingga 31 Maret 2017. Para wajib pajak yang ingin memanfaatkan amnesti pajak diminta segera datang ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat.
Kementerian Keuangan juga dijadwalkan akan menerbitkan empat Peraturan Menteri Keuangan, sebagai peraturan turunan UU Pengampunan Pajak.
Menkeu memperkirakan sekitar Rp4000 triliun, aset milik WNI di luar negeri, yang selama ini tersembunyi, akan dideklarasikan. Dari Rp4000 triliun, itu, sebanyak Rp1000 triliun akan direpatriasi ke dalam negeri. Sedangkan, repatriasi yang masuk ke penerimaan negara diperkirakan sebesar Rp165 triliun. (Antara)
Berita Terkait
-
Ketua DPR Minta Singapura Tak Ganggu Tax Amnesty di Indonesia
-
BKPM Bentuk Tim Khusus Layani Investasi Peserta Tax Amnesty
-
Tax Amnesty Terbit, BI Optimis Realisasi Pertumbuhan Ekonomi Naik
-
BKPM Segera Siapkan Skema Investasi Untuk Peserta Tax Amnesty
-
Gubernur Jatim: Amnesti Pajak Buka Potensi Ekonomi Baru
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK