Suara.com - PT Pertamina (Persero) dan perusahaan minyak Iran, National Iranian Oil Company (NIOC) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk studi awal pengembangan dua lapangan minyak raksasa di Iran, yakni Ab-Teymour dan Mansouri (Bangestan - Asmari).
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Managing Director NIOC Ali Kardor di Kantor Pusat NIOC di Teheran, Iran.
"Iran merupakan salah satu prioritas Pertamina. Kami serius untuk melakukan investasi hulu yang akan mendukung Iran dalam meningkatan produksinya, di sisi lain langkah ini sejalan dengan upaya perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional," kata Dwi dalam keterangannya, Selasa (9/8/2016).
Kedua perusahaan juga sepakat untuk menjajaki peluang bisnis lainnya. Berdasarkan nota kesepahaman ini, Pertamina memiliki waktu enam bulan untuk melakukan studi dan menyampaikan proposal awal (preliminary) pengembangan kedua lapangan yang memiliki cadangan minyak diperkirakan lebih dari lima miliar barel tersebut.
Pertamina berharap setelah nota kesepahaman, kerja sama dengan NIOC bisa terealisasi dalam bentuk lebih konkret berupa kesepakatan kontrak untuk kedua lapangan minyak tersebut. Sebagaimana diketahui, Iran saat ini mempersiapkan Iranian Petroleum Contract yang akan menandai babak baru industri migas di negara tersebut.
Selain bisnis hulu, Pertamina sebelumnya telah menyepakati kerja sama pasokan LPG. Rencananya pengapalan perdana LPG dari Iran ke Indonesia akan dilakukan pada September 2016.
"Tentu masih banyak peluang mengembangkan kerja sama kedua perusahaan, seperti kerja sama pengeboran dan oil services, produksi minyak mentah dan kondensat, pengelolaan kilang LNG, petrochemical dan lainnya," ujar Dwi. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026