Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (19/8/2016)ditutup turun sebesar 45 poin atau 0,83% ke level 5.416 setelah bergerak di antara 5.416-5.470. Sebanyak 110 saham naik, 178 saham turun, 111 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 8.065 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp 448 miliar.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe, Senin (22/8/2016).
"IHSG melemah 45 point membentuk candel dengan body turun indikasi tekanan turun. IHSG berpeluang konsolidasi dengan support di level 5386 sampai 5338 dan resistance di level 5470 sampai 5500," kata Kiswoyo.
Adapun pasar Amerika melemah pada akhir perdagangan Jumat (19/8/2016), dipimpin penurunan saham-saham sektor utilitas. Sementara investor masih memantau prospek terkait kenaikan suku bunga AS atau Fed rate dalam beberapa bulan mendatang. "Indeks Dow Jones berakhir turun 45,13 poin atau 0,24 persen ke level 18.552, indeks S&P 500 kehilangan 3,15 poin atau 0,14 persen dan ditutup pada level 2.183. Dan Nasdaq melemah 0,05 persen ke level 4.806," ujar Kiswoyo.
Sementara itu, pasar Eropa ditutup melemah karena ketidakpastian atas waktu kenaikan suku bunga AS membebani, meskipun adanya rebound berkelanjutan dalam harga minyak. Ekuitas Eropa sempat menguat setelah hasil pertemuan kebijakan Fed bulan Juli yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa pembuat kebijakan masih menimbang atas kebutuhan untuk menaikkan suku bunga tahun ini, menurunkan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga bulan September. Indeks FTSE melemah 0,15 persen di tutup di level 6,858. CAC melemah 0,82 persen ditutup dilevel 4,400, dan DAX juga melemah 0,55 persen ke level 10,554.
Bank Indonesia (BI) mencatat penguatan rupiah selama kuartal kedua 2016 yang kemudian dilanjutkan hingga Juli lalu. Penguatan tersebut salah satunya disebab-kan oleh kebijakan tax amnesty. Gubernur BI mengatakan, selama kuartal kedua 2016, nilai tukar rupiah rata-rata menguat sebesar 1,59 persen dan mencapai level Rp 13.313 per dollar Amerika Serikat (AS). Penguatan tersebut berlanjut di bulan Juli 2016 sebesar 1,72 persen dan ditutup di level Rp 13.112 per dollar AS. Penguatan rupiah didukung oleh persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik sejalan dengan terjaganya stabilitas makroekonomi di samping implementasi Un-dang-Undang Pengampunan Pajak. Penguatan tersebut juga didukung kondisi ek-sternal, yaitu meredanya risiko di pasar keuangan global terkait dengan terbatasnya dampak Brexit dan perkiraan penundaan kenaikan suku bunga The Fed.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!