Rencana pemerintah dalam pembentuk Tim Pengarah Dewan Nasional Keuangan Inklusif (financial inclusion) memberikan angin segar kepada industri teknologi keuangan (fintech) di tanah air. Sebab, keberadaan produk dan layanan fintech akan memberikan kemudahan bagi lebih banyak masyarakat Indonesia untuk mengakses produk-produk keuangan.
Kepala Badan Teknologi Startup Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Patrick Walujo mengatakan bahwa salah satu kunci utama meningkatkan keuangan inklusif adalah perluasan akses ke lembaga keuangan. Perkembangan fintech membuat lembaga keuangan lebih mudah dijangkau masyarakat karena relatif tidak terkendala infrastruktur. "Selain itu, edukasi mengenai produk keuangan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami,” kata Patrick dalam keterangan tertulis, Selasa (23/8/2016).
“Yang paling penting adalah produk bisa relevan dengan kebutuhan masyarakat banyak. Fintech menyediakan data analytics yang memberi kekayaan informasi untuk menyusun produk yang tepat ke target yang tepat,” jelas pria yang juga merupakan Co-Founder dan Managing Partner dari Northstar Group itu.
Posisi Indeks Keuangan Inklusif (IKI) Indonesia pada 2014 adalah sebesar 36 persen, yang terhitung masih di bawah IKI beberapa negara ASEAN seperti Thailand (78 persen) dan Malaysia (81 persen), meski masih lebih besar jika dibandingkan Filipina (31 persen) dan Vietnam (31 persen). Implementasi Strategi Nasional Keuangan Inklusif dengan kelembagaan yang kuat diharapkan dapat meningkatkan persentase akses layanan keuangan pada lembaga keuangan formal sebesar 75 persen pada akhir 2019.
“Keseriusan pemerintah dalam menghadirkan regulasi yang dapat menggairahkan industri fintech akan menjadi langkah strategis untuk mencapai tujuan keuangan inklusif tersebut,” tutup Patrick.
Berita Terkait
-
Natasha Ardiani, Founder Perempuan yang Siap Bawa Fintech Indonesia Mendunia
-
Ngutang Online Biar Nggak Bikin Pusing, Ini Tips dari Guru Besar UI
-
Literasi Keuangan Jadi Tantangan Trading Forex di Tengah Peningkatan Jumlah Investor
-
Utang Pinjol Anak Muda Tembus Rp84 Triliun! Ini 5 Tanda Kamu Udah di Ambang 'Bencana Finansial'
-
Pelaku UMKM Diberi Pemahaman Soal Penjaminan Kredit lewat Literasi Keuangan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Purbaya Tantang Balik Rocky Gerung: Kalau Ekonomi Tumbuh 5-6 Persen, Harus Minta Maaf ke Saya
-
Proyek Jalan Tol Japeksel Capai 90 Persen, Jakarta-Bandung Bisa Jadi 45 Menit
-
Setelah Jadi Buron Hampir 1 Tahun, Bos Investree Adrian Gunadi yang Gelapkan Rp 2,7 T Ditangkap
-
Hotman Paris Ngeluh Bunga Deposito Turun, Menkeu Purbaya: Sabar, Rugi Sedikit!
-
Kopi Toejoean: UMKM Lokal Makin Kuat Bersama Rumah BUMN BRI
-
Harga Saham EMAS Tembus Rp 3.300, Analis Beberkan Prospek ke Depannya
-
Jadi Beban BUMN-BUMN, Ekonom Sarankan Transaksi Energi Primer Gunakan Rupiah
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Menkeu Purbaya Bikin Kejutan! Kebijakan Baru Ini Bikin Saham Rokok Berjaya, IHSG Ikut Menghijau
-
Tokocrypto Listing Token SOON, Buka Pintu Investor RI Jajal Teknologi Blockchain