Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa (30/8/2016) ditutup turun sebesar 8 poin atau 0,16 persen ke level 5.362 setelah bergerak di antara 5.336-5.388. Sebanyak 94 saham naik, 220 saham turun, 74 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 7.840 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp 255 miliar.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, Rabu (31/8/2016).
"IHSG melemah 8 point membentuk candle dengan body kecil dan shadow diatas dan bawah indikasi konsolidasi. IHSG berpeluang konsolidasi dengna support di level 5336 sampai 5296 dan resistance di level 5388 sampai 5400," kata Kiswoyo.
Pasar amerika ditutup negatif setelah pejabat Federal Reserve kembali membuat komentar yang menekankan niat bank sentral untuk menaikkan suku bunga lebih awal. Penurunan harga minyak bersama dengan apresiasi Dollar AS juga turut membebani indeks saham acuan. Dow Jones kehilangan 0,26 persen menjadi 18,454, dipimpin oleh penurunan 1,57 persen pada saham Boeing. Indeks S&P be-rakhir 0,19 persen lebih rendah di 2,176. Sementara Nasdaq merosot 0,32 persen ke 4,775.
Pasar Eropa terdorong menguat dengan saham para eksportir naik dalam merespon pelemahan euro, karena investor yang bersiap untuk kemungkinan kenaikan suku bunga AS di bulan September. Pada saat euro melemah terhadap dollar AS, di 1.1145 Dolar Amerika Serikat (AS) dari 1.1186 Dolar AS pada akhir perdagangan hari Senin (29/8/2016), Saham perusahaan eksportir Eropa seperti produsen otomotif cenderung mendapat ke-untungan dari pelemahan euro, karena itu membuat produk mereka menjadi lebih murah untuk di beli oleh pemegang mata uang lainnya. "DAX menguat 1.07 persen ke level 10.657, CAC menguat 0.75 persen menjadi 4,457. Sementara FTSE melemah 0,25 persen ke level 6,820," ujar Kiswoyo.
Pemerintah berjanji mengembalikan kredibilitas kebijakan fiskal. Tepat dalam menetapkan target dan realisasi perpajakan menjadi dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Negara (RAPBN) 2017. Pada sidang Paripurna di DPR, kemarin Menteri Keuangan Sri Mulyani bilang, RAPBN tahun anggaran 2017 dirancang lebih realistis sesuai dengan batas-batas kemampuan keu-angan negara, tetap bersifat ekspansif dan makin terkendali dengan tingkat defisit sebesar 2,41 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, pemerintah juga akan melakukan koreksi fiskal dalam rangka pengamanan pelaksanaan APBN perubahan tahun 2016. Caranya, menghitung ulang proyeksi penerimaan perpajakan yang lebih akurat dan realistis, melakukan pengendalian dan penghematan anggaran belanja. Anggaran tahun 2017 akan difokuskan pa-da program pembangunan infrastruktur dan perlindungan sosial berbasis pengentasan kemiskinan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
BSI Akhirnya Kantongi Izin Simpanan Emas dari OJK
-
Industri Pertambangan Indonesia Mulai Beralih Gunakan AI
-
Meski Rupiah Loyo, IHSG Tetap Perkasa Menghijau Didorong Data-data Ekonomi Domestik
-
Cara Klaim BPJS Ketenagakerjaan, Bisa Online Maupun Offline
-
Transaksi Aset Kripto RI Tiba-tiba Lesu, Pelaku Pasar Ungkap Biang Keladinya
-
Platform Kripto Global Sebut RI Mesin Pertumbuhan Blockchain Paling Penting di Dunia
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah Rabu Sore, Ini Pemicunya
-
Apa Itu Metode Pengelolaan Uang 50-30-20? Pahami agar Keuangan Tetap Sehat
-
Butuh Dana Mendesak? Ini Panduan Lengkap Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian
-
BI Sebut Redenominasi Butuh Persiapan Lama