Untuk mencegah terulangnya kemacetan parah arus mudik di pintu keluar tol Brebes Timur pada Mudik Lebaran 2016 lalu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan siap mendukung rekayasa lalu lintas menghadapi libur panjang Idul Adha 12 September 2016 mendatang.
Menteri Basuki dalam rapat kordinasi evaluasi tol Brexit dan persiapan Libur Idul Adha bersama Menteri Perhubungan Budi Karya dan Menteri BUMN Rini Sumarno di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (1/9/2016) mengatakan akan memberikan dukungan rekayasa lalu lintas berupa pemasangan Variable Message Sign (VMS) dan menyiapkan fasilitas putar balik (U-Turn) di dalam tol.
“Untuk rekayasa lalu lintas kami akan mendukung dari VMS nya, informasi-informasi U turn yang bisa kita lakukan akan kita lakukan sesuai dengan skenario dari Dirjen perhubungan darat atau Korlantas,” ujar Basuki dalam keterangan tertulis, Jumat (2/9/2016).
Menurutnya untuk jangka pendek saat ini hal yang paling memungkinkan untuk mengantisipasi terulangnya kemacetan parah pada mudik Lebaran 2016 lalu adalah dengan melakukan rekayasa lalu lintas, karena prasarana yang ada masih relatif sama dengan kondisi Lebaran lalu.
Namun sebagai solusi jangka panjang, Basuki menegaskan bahwa PUPR terus berupaya mengejar target berfungsinya tol Brebes Timur-Pemalang dan Pemalang – Batang sebelum mudik Lebaran 2017. “Mudah-mudahan bisa fungsional sesuai dengan progres pembebasan lahan saat ini, Pemalang-Batang target selesai pembebasan lahan Oktober-Desember ini,” ujarnya. Ia menyatakan dengan selesainya pembebasan lahan lebih cepat, maka pekerjaan konstruksi juga dapat dikerjakan lebih cepat.
Untuk memastikan pekerjaan tersebut selesai sesuai target, Menteri Basuki mengatakan akan melakukan kunjungan rutin dua bulan sekali ke lapangan dan meminta laporan dua minggu sekali. “Kami dua bulan sekali akan ke lapangan untuk cek progress, supaya progresnya bisa benar-benar kita pastikan. Ini Kepala balainya dua minggu sekali juga saya telepon,” tegasnya.
Ia menargetkan untuk pembebasan lahan di tol Pejagan-Pemalang semuanya akan rampung pada Nopember 2016. “Semua November Oktober ini ditargetkan selesai untuk Pejagan Pemalang, Seksi3 tanahnya Nopember selesai, seksi 4 Oktober selesai jadi semua kami selesaikan,” ujarnya.
Selain mengejar penyelesaian tol Pejagan-Pemalang, Menteri Basuki juga mengungkapkan pada saat ini telah memulai pekerjaan pembangunan flyover di lima perlintasan sebidang di Kabupaten Tegal dan Brebes. Lima perlintasan sebidang kereta api itu berada di lintas Prupuk-Songgom atau di Klonengan, Prupuk Kabupaten Tegal; Ketanggungan, Kesambi, Karangsawah, dan Kretek yang berada di Kabupaten Brebes.
“Untuk rekayasanya, misalnya keluar Pejagan terus ke Prupuk itu hari ini sudah mulai dilelang tanggal 1 September ini untuk pembuatan lima flyover perlintasan kereta api. Mudah-mudahan ini 6-7 bulan bisa selesai,” ujar Basuki. Ia berharap dengan dibangunnya flyover perlintasan kereta api tersebut dapat membantu rekayasa lalu lintas jika terjadi kemacetan panjang dan kendaraan akan diarahkan keluar di Pejagan.
Ditambahkannya lima lintasan kereta ini setiap hari dilalui 72 lintasan dan pada saat mudik itu ada 92 lintasan, kalau satu lintasan lima menit itu sudah 550 menit jadi berapa jam itu satu harinya untuk berhenti menunggu lintasan.
Ia mengaku telah mendapat surat dukungan dari Kapolri untuk segera membangun flyover perlintasan kereta api tersebut. “Sudah mendapat surat dukungan dari Pak Kapolri bahwa ini harus segera dilakukan. Dengan dasar itu saya lakukan sekarang mudah-mudahan harus selesai sebelum mudik 2017,” kata Basuki.
Ia menambahkan, saat ini Kementerian PUPR juga tengah mengerjakan pembangunan Jalan Lingkar Utara Brebes dan Jalan Lingkar Utara Tegal yang juga ditargetkan selesai sebelum Lebaran 2017 sebagai upaya mendukung jalur mudik. Ia berharap dengan selesainya semua proyek tersebut dapat mendukung transportasi darat jalur mudik Lebaran 2017 dan mengurangi terjadinya kemacetan parah.
“Mudah-mudahan mudik 2017 dengan rencana ini, dengan memfungsikan tol Brebes – Pemalang – Batang minimal kita manfaatkan tol ini dan membuat lima simpang ini saya kira dapat membantu meringankan rekayasa lalu lintas,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Skema KPBU Atasi Keterbatasan Pembiayaan APBN Untuk Infrastruktur
-
Hadiri KTT G-20, Jokowi Tekankan Perkembangan UMKM
-
Menteri Basuki Groundbreaking Pembangunan Perumahan Green Sorong
-
Pola Hunian Berimbang 123 Mau Diterapkan di Kota Baru Publik Maja
-
Pembangunan Dam Sabo Kali Putih Ditargetkan Rampung Akhir 2017
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing